Meditasi, berjalan tanpa mendengarkan musik, atau hanya duduk diam dapat membantu memulihkan kapasitas otak untuk hadir sepenuhnya dan mengembangkan awareness terhadap momen saat ini. Mindfulness practice terbukti efektif dalam meningkatkan neuroplasticity dan memperbaiki fungski kognitif yang terganggu akibat overstimulasi digital.
5. Memilih Hiburan yang Edukatif
Tidak semua hiburan buruk; podcast edukatif, film dokumenter, atau diksusi buku dapat memberi stimulus yang sehat bagi otak sambil tetap memberikan entertaiment value. Active cunsumption seperti ini melatih otak untu tetap engaged secara kognitif sambil menikmati konten yang dikonsumsi.
Hiburan memang penting sebagai bentuk relaksasi, namun ketika dikonsumsi tanpa kendali, ia bisa berubah menjadi jebakan yang melemahkan fungsi otak. mengenali gejala brain rot dan mulai mengambil langkah preventif bisa menjadi awal yang baik untuk menjaga kesehatan mental di era digital. Ingat, kualitas hidup tidak hanya ditentukan oleh seberapa banyak kita tertawa, tapi juga seberapa dalam kita bisa berpikir dan merasakan.
Recovery dari brain rot membutuhkan commitment dan patience, namun dengan strategi yang tepat dan upaya untuk konsisten, otak memiliki kemampuan luar biasa untuk sembuh dan adaptasi. Yang terpenting adalah memulai dari langkah kecil dan gradually building momentum menuju digital lifestyle yang lebih seimbang dan penuh perhatian.Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI