Itu sebabnya penggunaan via aplikasi my pertamina di Papua tidak cocok karena fasilitas jaringan yang belum 100% masyarakat mendapatkan jaringan internet. Apalagi penggunaan handphone. Jika kita bayangkan, seorang bapak yang tidak tahu menggunakan handphone tetapi ia membutuhkan BBM, apakah ia harus mencari orang untuk membantunya membeli ? Atau ia harus membeli dipinggir jalan yang harganya dua sampai tiga kali lipat dari harga pertamina. ?
Jadi jika program pemerintah dalam menerapkan via aplikasi di Indonesia, terlebih di Papua pemerintah wajib melakukan advokasi dan juga memastikan agar Papua dari Sorong sampai Merauke 100% sudah menikmati jaringan internet, sehingga penerapan aplikasi ini bisa maksimal di Indonesia, karena Indonesia bukan Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sumatera saja tetapi Papua juga bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.