Mohon tunggu...
Muhammad Rifqi Athallah
Muhammad Rifqi Athallah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fresh graduate who passionate in automotive especially about motorcycle.

Work smart, play smarter!

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Tips Memilih Ban Motor: Simak 5 Caranya!

16 Mei 2024   19:43 Diperbarui: 16 Mei 2024   19:49 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo Readers! Ban merupakan komponen yang paling vital dalam sebuah kendaraan jalanan. Ban, menurut KBBI, adalah benda bulat dari karet yang dipasang melingkar pada roda (sepeda, mobil, dan sebagainya). Ban biasanya diisi dengan angin agar dapat menapak sempurna pada velg kendaraan dan permukaan jalanan.

Setidaknya, ban memiliki 2 peranan paling penting. Pertama, seluruh kendaraan tidak dapat bergerak atau berpindah tempat dengan mudah tanpa ban, meskipun memiliki mesin serta komponen lainnya. Kedua, ban merupakan komponen yang secara langsung menapak dengan permukaan jalan, sehingga dalam pemilihannya tidak boleh dianggap sepele!

Memilih ban motor biasanya menjadi hal yang dilematis bagi orang-orang. Sebagian orang mungkin memilih karena faktor harganya yang terjangkau, namun sebagian lain memilih karena bentuk alur atau kembangannya yang menarik.

Terlepas dari kedua faktor di atas, dalam memilih ban motor, Readers dapat mempertimbangkan faktor paling utama yaitu keselamatan. Meskipun bukan berarti dengan mengikuti dua faktor di atas juga mengabaikan keselamatan. 

Berikut 5 cara dalam memilih ban motor:

1. Pilih Alur atau Kembangan yang Sesuai

Alur pada ban berfungsi sebagai jalan keluar dari kerikil ataupun air yang ada di jalan. Alur yang lebih banyak serta simetris di ban, memiliki kemampuan membuang kerikil ataupun air yang lebih baik. 

Pada ban depan, sangat disarankan menggunakan ban yang memiliki alur di tengahnya (seperti membelah kedua sisi ban). Kemudian pada ban belakang, memilih ban tanpa alur di tengahnya diperbolehkan.

Ban yang berada di depan itu memiliki "tugas" lebih dibandingkan ban belakang, ia yang lebih dahulu melewati suatu kerikil atau air di jalan. Sedangkan ban belakang melanjutkan tugas dari ban depan. Pada intinya, jangan pernah menggunakan ban tanpa alur untuk pemakaian di jalan raya.

2. Pilih Kompon yang Sesuai

Karet terluar pada ban atau kompon ban memiliki kadar kekerasan yang berbeda. Kompon tersebut dapat terbagi menjadi keras, medium, dan lunak.  

Biasanya ban motor sehari-hari menggunakan kompon medium agar dapat bekerja optimal di suhu panas maupun dingin. Namun ada juga produsen ban yang menciptakan kompon lunak, keras, ataupun campuran antar keduanya untuk ban sehari-hari (menggunakan kompon yang lebih keras di tengahnya dan lebih lunak di pinggirnya).

Apabila Readers ingin ban yang lebih tahan lama, maka pilih ban berkompon keras, namun dengan kompensasi ban itu akan terasa licin dikendarai. Jangan melakukan seperti yang Valentino Rossi lakukan apabila menggunakan ban ini. Contoh ban dengan kompon keras yang penulis pernah pakai yaitu merk Zeneos seri ZN.

Apabila Readers ingin ban yang lebih mencengkram ke permukaan jalan, maka pilih ban berkompon medium ataupun lunak. Kedua jenis kompon ini penulis rekomendasikan penggunaannya untuk ban depan. Tujuannya agar mendapatkan cengkraman yang baik pada permukaan jalan. 

Contoh ban kompon medium yang pernah penulis pakai ialah merk Aspira seri Stretto dan merk IRC seri NR. Kemudian untuk kompon lunak ialah merk Maxxis di hampir seluruh serinya dan merk Aspira seri Sportivo.

3. Perhatikan Kode-kode pada Ban

Umumnya terdapat 4 kode pada ban. Pertama, kode ukuran seperti 90/80-14, dibaca sebagai lebar 90 mm dengan rasio tinggi 80% dari lebarnya dan berdiameter 14 inci. 

Kedua, kode tekanan ban. Perhatikan tulisan seperti "..... Max. 35 psi .....", artinya ban tersebut dapat diisi tekanan hingga 35 psi dalam kondisi dingin (motor belum jalan). Tekanan ban dapat naik saat ban sudah panas (ketika digunakan), oleh karena itu jangan diisi melebihi tekanan maksimalnya!

Ketiga, kode tanggal produksi yang terdiri dari 4 angka. Misalnya seperti 0224 artinya ban tersebut diproduksi pada minggu ke-2 tahun 2024 atau di pertengahan bulan Januari 2024. Contoh lainnya adalah 4923, artinya ban tersebut diproduksi pada minggu ke-49 tahun 2023 atau di awal bulan Desember tahun 2023. 

Keempat, kode beban dan kecepatan maksimal seperti 46 P, artinya ban tersebut dapat diberi beban hingga 170 kilogram (skala 46) dan kecepatan hingga 150 km/jam (skala P). 

4. Pemilihan tipe Bias dan Radial

Ban dengan tipe bias merupakan yang paling umum digunakan pada motor di jalan raya dan paling banyak  dijual di toko ban. Sedangkan tipe radial, biasa digunakan untuk motor berperforma tinggi ataupun untuk keperluan di sirkuit. 

Tipe bias memiliki pola konstruksi benang baja ban yang cocok penggunaannya untuk motor sehari-hari karena lebih nyaman. Sedangkan tipe radial memiliki konstruksi yang lebih kuat dan rigid agar lebih tahan "disiksa" pada motor berperforma tinggi.

Readers yang memiliki motor dengan kapasitas mesin 110-250 cc untuk keperluan sehari-hari, direkomendasikan memilih ban tipe bias. Untuk Readers yang memiliki moge (motor gede) maka disarankan untuk memilih ban tipe radial. 

5. Selalu Pilih Ban yang Baru

Ban yang baru tentunya memiliki performa yang baik karena komponen karetnya masih fresh from the oven. Karet pada ban juga dapat mengalami getas seiring berjalannya waktu, sehingga performa dan manfaatnya dapat menurun.

Selain itu, jangan sekali-kali membeli ban rekondisi atau vulkanisir karena dapat membahayakan keselamatan Anda. Gunakan panduan pada cara ketiga di bagian kode tanggal produksi pada artikel ini ya untuk membantumu memilih ban motor!

Begitulah 5 cara memilih ban motor untuk digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Apabila ada yang ingin ditanyakan terkait dengan topik ini, silakan berkomentar di kolom komentar. Selalu utamakan keselamatan dalam berkendara ya, Readers!


(Muhammad Rifqi Athallah)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun