Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Hujan Jatuh Amat Deras

13 Desember 2014   20:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:22 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14184631201849097775

[caption id="attachment_382371" align="aligncenter" width="580" caption="Ilustrasi hujan. (kfk.kompas.com/Puspito Kusumo)"][/caption]

Malam ini kau kembali bertakhta
merajut ulang keramaian masa lalu
bersenda gurau nikmat nan syahdu
meskipun semuanya tak pernah nyata
namun aku mampu merasakan hadirmu
laksana angin sejuk dalam perjalanan
tawa ekspresifmu nan tanpa suara
lentera ruang mimpiku
kata-kata keinginanmu
selalu terdengar dari kejauhan
adalah halaman kehidupan
bagi semangatku tak pernah padam
aku berharap pagi ini
saat mentari mulai tiba
dapat pergi ke pasar
belanja tahu dan tempe
kemudian setelah bait-bait dalam sajak

Tertulis dengan kegosongan
hitamnya dimasukkan ke dalam gelas
raut wajah terlihat tak jelas
terlihat wajah nan sendu
tersaruk di belantara ragu
dengan langkah terus ke depan
membuat ku termenung
menanti sebuah susunan kata
sambil mereguk air-air rotan
guna melepas dahaga sesaat
ekormu berada di ujung samudera
berputar membawa suhu panas
membuyarkan awan hitam
tak dapat membentuk hujan
ada perubahan-perubahan
kadang mendadak langit menjadi gelap
lalu hujan jatuh amat deras

(Pondok Petir,13 Desember 2014)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun