Puisi : Edy Priyatna
Terserempak aku terjaga pada tidurku. Kesima sekejap dalam kehausan. Asa impian kulihat dirimu tersenyum. Sebelah sayap memusnahkan rasa. Tempat desa itu tampak kau tersenyum. Â Persil pekarangan nan hijau aku.Â
Tetapi kau rela terbaring di pusara. Hamba senantiasa ingat dirimu. Setelah  konsepsi nan kubisikan ditelinga. Repas rapuhmu tentang indahnya. Sawah di tempat rantau hanya gambaran. Lagu simpony agar kau bisa.
Terwalak darah nan mengalir deras. Ada suara tangis menggema tersua. Menderita selalu banyak bergetar. Wujud korban jatuh terlelap tanpa lukaku. Terpancang nisan bisu tak bernama. Lahan merah tanpa bertabur bunga.
(Pondok Petir, 07 Agustus 2019)