Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Bila Kita Sedang dalam Kesengsaraan

1 Desember 2018   07:15 Diperbarui: 1 Desember 2018   07:47 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : deviantart.com

Puisi : Edy Priyatna

 

Letak pengumpulan tonggak sejarah. Nan melahirkan keturunan kita. Cermin melihat dearah rusak. Tempat untuk sirna dalam resah. Saksi dari semua permasalahan. Arena pertarungan merebut kekuasaan. Telaga mata air dan air mata. Jangan kenyang pusatku. Melihat badan sendiri. Sementara selama lingkaran. Tangan terus mencari. Memutuskan pilah sastra. Tulisan hidup dan mati. Otakku selalu berpikir. Tanpa putus asa. Pangkal semua kerangka. Nan menyembur lemak tulang. Alam nan satu dalam damai. Tempat kita selalu berpijak. Di mana pangkal kayu nan menegakkan. Seandainya kita ingat tanah ini. Bila kita sedang dalam kesengsaraan. Bahaya di atas kegembiraan.

(Pondok Petir, 27 Nopember 2018)


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun