Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ketika Pagi Menjelang, Kudekap dengan Sajak

28 Mei 2018   15:06 Diperbarui: 28 Mei 2018   15:58 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: pixabay.com)

Jiwa ini mulai ringkih

setelah melangkahkan kaki

pada malam tak bergairah

kemudian dibiarkannya langit hitam

engkau selalu memiliki mentari

Mencari sajak indah


untuk kusunting sebagai hiasan ucap

pada tiap lekuk cantiknya

jagat terkadang tak seindah nan terlihat

dalam gulungan kerap mangsai

Senyum besar para penata

ada tangisan kecil anak buah

epidemi tiba dari muka hingga ke batas

saat itu pula desersi naik ke permukaan

hati ini ingin menjerit

Demi ikrar setia kepada induk bumi

mengabdi kasih jiwa dan raga

wahai mainkanlah melodimu

bukalah matamu nan amat lebar

alat pernapasan tak bersuara

Ketika datang hampa udara

menunda turunnya hujan

setiap bala bantuan datang bagi kaum

kebahagiaan atasan telah tiba

membiarkan lembar goresan beku

Senggat melahirkan berahi sepanjang hari

mencari karya sastra cantik

setiap malam kucumbu senandung

alunan gita lembut amat merdu

ketika pagi menjelang kudekap dengan sajak

(Pondok Petir, 18 Mei 2018)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun