Mohon tunggu...
Edy Priyatna
Edy Priyatna Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Angin Malam Mulai Mengalun Mengusik Guguran Daun

23 Juli 2015   20:04 Diperbarui: 23 Juli 2015   20:04 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angin Malam Mulai Mengalun Mengusik Guguran Daun

Puisi : Edy Priyatna

Senja ini aku masih mengasah mendung membuat hujan jatuh selalu sepanjang malam dan langkahku akan segera berakhir beralas sepatu untuk kedua telapak kakinya karena disini banyak nan sangat mahal kemudian kau memberi tiupan basah dan dingin diam tanpa suara pasti takkan ada suara lain seperti keinginanmu akhir tahun takkan beranjak

Duka bukan untuk negeriku tapi untuk kerut muka dan bau badannya didalam istana negeriku aroma wangi saling beradu wangi bunga kasturi masing berbeda rasa berbagai pewangi kerap dipromosi bau keringat pedihku juga untuk pakaian usangnya karena dalam lemari ukiran kayu gundukan baju licin jarang dipakai pemiliknya bunyi gending berjengket

Angin malam mulai mengalun mengusik guguran daun di tepi jalan kesempatan mulai mengalun menahan kerinduan meraih jauh bertemu setiap adegan dialog panjang sambil menari ikuti irama diatas panggung takkan ada seorangpun mampu menghapusmu dan memadamkan api maka puisi-puisi itu mengalir deras seperti angin mendesir menusuk hati

(Pondok Petir, 23 Juli 2015)


Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun