Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A
Enny Ratnawati A Mohon Tunggu... Menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan dan menghilangkan keresahan

Enny Ratnawati A. -- Suka menulis --- Tulisan lain juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Banyak Cara Atur Uang Transport, Naik Transportasi Umum Alternatif Jitu

5 Juni 2025   15:57 Diperbarui: 5 Juni 2025   15:57 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi transportasi umum (sumber foto : majalah lintas)

Banyak cara dilakukan orang buat mengatur uang transport. Transportasi umum bisa jadi alternatif. 

Selama bekerja di Jakarta, tentu mengatur uang transport ini salah satu yang menjadi perhatian. Dulu ketika kantor saya terlalu berjauhan dengan kantor suami, terpaksa kami menempuh rute sendiri-sendiri. Saya naik angkutan umum, sedangkan suami naik motor ke kantornya. tapi di kemudian hari, ketika kantor kami sudah berdekatan dan satu jalur, saya lebih banyak ikut suami naik motor menuju kantor. Macet dimana-mana tentu jadi rutinitas biasa.

Jujur harus diakui, naik motor bersama suami, jauh lebih hemat uang transport dibandingkan naik transportasi umum. Bila memang letak kantor berdekatan dengan halte bis atau dengan stasiun mungkin bisa dipertimbangkan naik transportasi umum terus-terusan. Namun bila tidak, harus dihitung ulang kembali. 

Oh ya, untuk naik transportasi umum dulunya,  saya menitipkan motor di stasiun untuk kemudahan transportasi menuju ke kantor atau pulang kebali menuju ke rumah. 

Soalnya bila ini tak dilakukan, hanya bisa mengandalakan tarnsportasi online atau angkot menuju stasiun. Dan khusus buat angkot butuh waktu lagi buat menunggu , belum urusan kemacetan menuju stasiun. Sampai stasiun menunggu kereta lagi, sampai di stasiun tujuan harus naik transportasi lagi menuju kantor.

Bila masih panjang waktunya bisa saja naik transportasi umum. Namun bila kira-kira sudah mepet terpaksa kembali naik ojol buat mempercepat sampai ketujuan. 

Sungguh butuh perjuangan panjang. Belum ditambah urusan waktu yang harus diperkirakan dengan cermat dan tentu uang transport sehari-hari yang bisa diluar prediksi terkadang. Wah sungguh merepotkan. Akhirnya naik motor bersama suami jadi pilihan paling masuk akal. Walau seringkali bertemu kemacetan yang tiada habisnya. Namun dari sisi uang transport, ini cukup aman. 

**

Namun tiap orang tentu berbeda-beda. Seorang kawan, tiap hari menggunakan transportasi mobil pribadi menuju kantornya di bilangan Jakarta Pusat. Dari rumahnya di Depok menuju kantor kira-kira membutuhkan waktu 1 jam. Banyaknya tol baru menurutnya sangat memudahkan urusan transportasi ke tempat kerjanya. Walau bisa diperkirakan biaya transport nya tiap hari, khusunya bbm-nya dan biaya tol. Belum termasuk biaya perawatan mobil yang tentu juga harus rutin.

Seorang teman lainnya sangat betah naik transportasi umum selama masa kerjanya.kurang lebih 15 tahun an lah.Tidak tergoda sama sekali buat naik motor atau mobil ke kantor walaupun memilikinya dan bisa saja. Namun menurutnya bila dihitung-hitung , uang transport nya jauh lebih murah bila dia naik trans Jakarta tiap hari ke kantor. Dari rumah menuju halte biasanya, dia ikut nebeng suaminya yang bekerja naik motor. Setelah itu nyambung nge- bis. sampai halte terdekat dari kantor, dia melanjutkan dengan berjalan kaki 500 meteran menuju kantornya sembari jajan sarapan buat dibawa ke kantor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun