Mohon tunggu...
Enny Ratnawati A.
Enny Ratnawati A. Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis yang disukai, Menulis untuk membawa manfaat

Enny Ratnawati A. -- Writerpreneur, Social Worker --- Tulisan santai dan serius juga ada di https://www.ennyratnawati.com/ --- Contact me : ennyra23@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pengalaman Menggunakan Sumur Bor, Air PAM dan Soal Perizinan

5 November 2023   07:06 Diperbarui: 7 November 2023   10:53 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi penggunaan air tanah (sumber foto: kata nitizen-kompas.com)

Kedua, soal akses air bersih. Bila pemerintah memang mengeluarkan aturan perizinan soal penggunaan air tanah dan menyarankan masyarakat untuk berpindah menggunakan jasa perusahaan air minum, perlu dikaji juga, apakah akses perusahaan air minum sudah merata? Bila di komplek kami saja baru sekitar 3 tahun terakhir ada akses PAM-nya (walau kabarnya pipanya sudah lama), bisa diperkirakan bagaimana daerah lain yang lebih "pedalaman" di Jabodetabek.

Ketiga, soal perizinan. Sudah jadi rahasia umum juga, perizinan seringkali berdampingan dengan persoalan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN). Apakah perizinan soal penggunaan air tanah ini akan membuka celah baru soal KKN tersebut? Bagaimana bila akhirnya yang mendapat izin justru malah instansi dan perusahaan besar yang berhasil "bermain" dengan orang dalam?

Tiga hal tentu harus menjadi kajian lebih lanjut. Sekali lagi, kita tentu sepakat penggunaan air tanah secara berlebihan bisa merusak lingkungan.

Namun cara terbaik tampaknya bukan soal perizinan, tetapi perlu edukasi dan sosialiasi yang baik ke masyarakat tentang dampaknya dan tentu solusi buat masyarakat yang sudah bertahun-tahun menggunakan sumur bor/air tanah ini.

Semoga bermanfaat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun