Mohon tunggu...
ENNY Soepardjono
ENNY Soepardjono Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang senior citizen yang mencintai hidup dan mencoba bersyukur atas kehidupan itu sendiri

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Pilihan

Pengalaman Saat Menopause

18 Oktober 2014   23:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:32 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada Hari Menopause sedunia hari ini, saya ingin membagikan pengalaman saat menopause dan semoga bisa bermanfaat.

Seperti halnya kehidupan manusia, pastilah semua akan menapaki fase-fase yang mau tidak mau harus dilewati, dan bagi seorang wanita, di antaranya menopause ini. Karena merupakan fase yang harus dilewati, seorang wanita tidak bisa menghindari hal ini waktu saatnya tiba, dan harus menerimanya sebagai bagian dari hidupnya.

Secara ilmiah telah banyak pembahasan tentang menopause ini, dan kadang beritanya agak menakutkan bagi yang belum mengalaminya : antara lain, jantung berdebar-debar, berkeringat terutama malam hari, osteoporosis, dll.

Saya mengalami pre-menopausesebelum berumur 50 thn, saat ini menstruasi tidak begitu lancar, kalau tidak salah malah pernah darah haid keluar sangat sedikit, namun kadang sangat banyak. Atas anjuran seorang teman, saya mendatangi seorang dokter ahli hormon, dan benar kata dokter tersebut, bahwa saya mengalami tahapan pre-menopause.

Dokter memberikan saya obat penambah hormon estrogen, namun karena konsumsi obat hormon ini harus dikontrol, maka dari waktu ke waktu saya harus bertemu si dokter. Efek dari obat ini adalah menstruasi menjadi lebih lancar, namun saat-saat tertentu, saya mengalami seperti kesemutan, yang kemudian menetap, terutama di jari-jari kaki saya.

Saat kembali ke dokter tersebut, saya sampaikan keluhan ke dokter, dokter meminta saya menghentikan obat hormon tersebut, karena dari informasinya, memang obat hormon bisa menyumbat / memperlambat peredaran darah. Mungkin hal inilah yang saya alami. Kalau tidak salah, saya meminum obat tersebut selama kira-kira 5 thn lamanya.

Setelah berhenti meminum obat tersebut, otomatis menstruasi saya juga berhenti total. Beruntung saya tidak mengalami gejala menopause seperti yang disebutkan di jurnal-jurnal ilmiah tersebut, dan saya melewatinya seperti saat saya pertama kali menstruasi dulu.

Ada beberapa hal yang ingin saya sharingkan menyangkut menopause ini :

1.. Jangan terpancing dengan berita-berita yang mungkin kadang terlalu dibesar-besarkan tentang menopause ini, hadapilah dengan santai saja

2.. Jangan meminum sembarang obat, terutama obat hormon seperti yang saya minum tersebut, kecuali atas anjuran dokter ahli, karena bisa berbahaya

3.. Beraktivitaslah seperti semula sehingga Anda tidak akan terobsesi memikirkan tentang menopause ini.

4.. Olahraga yang teratur dan makan makanan yang sarat gizi, menghindari junk food serta makanan yang mengandung minyak

5.. Last but not least, tetap optimis menghadapi masa depan, agar tidak menjadi depresi (karena saya baca ada wanita yang depresi karena menopause ini)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun