Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Santri Itu Tidak Harus Berada di Pondok Pesantren

22 Oktober 2022   21:05 Diperbarui: 23 Oktober 2022   02:05 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah santri melakukan ziarah di Taman Makam Pahlawan Bandar Lampung di Lampung, Senin (21/10/2019) (ANTARA FOTO/ARDIANSYAH) 

Bila kita sebagai guru hendaklah memiliki sikap yang terpuji, yaitu beriman dan bertaqwa kepada Allah. Seorang guru harus bisa bersikap bijaksana kepada siswa, bersikap lemah lembut, senantiasa memberi maaf. Selain itu guru juga harus mempunyai kasih sayang yang tulus kepada siswanya, agar nasihat yang disampaikannya menjadi ilmu yang bermanfaat.

Begitu juga bila kita menjadi seorang murid, karena ajaran agama Islam memerintahkan umatnya untuk terus menuntut ilmu sampai ke liang lahat. Seorang murid itu tidak boleh sombong atau ujub. 

Meskipun kenyataanya guru agama kita itu pendidikan formalnya jauh lebih tinggi daripada kita. Harta bendanya lebih banyak dari yang kita miliki, derajat keduniaanya jauh lebih tinggi dari kita, namun kita wajib tawadu kepada seorang guru.

Seorang murid harus sopan, menundukkan pandangan dari hal-hal yang tidak nembawa manfaat. Senantiasa mempercayai terhadap ilmu yang diberikan guru itu berkah. Juga selalu meyakini bahwa seorang guru itu mempunyai kelebihan ilmu dibanding diri kita sebagai murid.

Selanjutnya bila kita hidup dalam keluarga, sebagai santri kita harus berbakti kepada orangtua. Karena kalau bukan susah payah kedua orangtua kita, kita tidak akan merasakan nikmatnya dunia ini. 

Ibu kita telah mengandung dan melahirkan dalam keadaan yang teramat sakit dan sulit. Bapak kita telah mencurahkan segala kemampuannya untuk mencukupi kebutuhan kita. Maka wajiblah kita mengingat semua kebaikan dan menaati segala perintah mereka.

Kewajiban yang sama juga, bila saat ini status kita sebagai orangtua. Berkewajiban mendidik dan membesarkan anak-anak kita dengan penuh kasih sayang. Mencukupi kebutuhan sehari-hari dan pendidikan anak kita dengan harta yang halal. Memberi teladan serta membimbingnya menuju jalan yang Allah ridai.

Dalam keluarga kita pasti punya saudara kan, maka sebagai seorang santri, kita harus senantiasa menjalin hubungan kasih sayang yang tulus kepada saudara-saudara kita tanpa pamrih. 

Sayogianya menjaga dan memelihara persaudaraan, tidak menyakiti mereka baik dengan perbuatan maupun perkataan. Memberikan bantuan apabila mereka membutuhkan uluran tangan kita, serta melindunginya dari setiap kejahatan yang mengancam saudara kita.

Hidup di dunia ini, tentu kita tidak sendiri, ada tetangga kanan kiri kita yang harus kita jaga hubungan baik dengan mereka. Sebagai seorang santri, kita harus memberi teladan yang baik, menyapa dan memberi salam ketika bertemu, menunaikan hak-hak mereka sebagai tetangga, menutup aibnya serta selalu berusaha menghindari kebencian tetangga kepada kita.

Selanjutnya, dalam dunia kerja atau sekolah, pasti kita punya teman yang setiap hari membersamai kita. Sebagai seorang santri wajib bagi kita untuk menjaga adab pergaulan yang baik. Apabila bertemu menampakkan aura wajah yang manis, tersenyum, berkata lemah lembut, dalam pembicaraan memperhatikan dan menyimak dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun