Mohon tunggu...
Oma Eni
Oma Eni Mohon Tunggu... pegawai negeri -

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ditantang Preman

22 November 2016   09:21 Diperbarui: 22 November 2016   09:33 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" salah mereka sendiri kenapa mau disuruh si Linda mungkin dibayar gede ya dan nganggap aku sepele " Lala membela diri .

" Halaah ngeles aja lu ,sini lawan gw kalau berani " bang Gembrot makin napsu saja .

" E eeeh ,sabar dulu pak ..... apa nggak malu ngadepin aku yang pantesnya seumuran dengan anak bapak " Lala mengingatkan .

" Udah jangan banyak bacot ,gw nggak peduli lu seumuran dengan anak gw kek seumuran adik gw kek ,masa gw kalah sama elu .... anak sableng !!"

" Oke ,aku ladenin pak ,tapi seandainya bapak kalah bagaimana aturannya " Lala disebut sableng hilang kesabarannya dan siap tempur dengan pak Gembrot yang botak tapi sangar

" Nggak mungkin gw kalah ,gw ini preman selevel dengan Hercules masa ngadepin elu kalah dan kalau elu kalah elu harus jadi gendakan gw ,hahahahaha " yang lain ikut tertawa.


" Tapi pak kalau bapak kalah bapak dengan semua anak buahnya harus jadi anak buahku " semua yang mendengar perkataan Lala tertawa terpingkal pingkal sepertinya lucu .

Tanpa pikir panjang bang Gembrot menyetujui dan mengingatkan bila Lala kalah harus bersedia jadi istri simpanannya ,Lala bergidik liat penampilan pria paruh baya itu nggak resik.Dan pertarunganpun di mulai semua anak buah bang Gembrot melingkar seperti mengurung bang Gembrot dan Lala .Kali ini Lala menemukan lawan yang lumayan berisi tak percuma bang Gembrot punya anak buahnya seantero jabotabek karena sesuai dengan kemampuan ilmu bela dirinya .

Lala berusaha sekuat tenaga untuk melumpuhkan bang Gembrot ,kali ini ilmu yang dia kuasai dikerahkan semua agar jangan sampai dia kalah mengingat taruhannya yang menjijikan.Lingkaran makin meluas karena anak buah bang Gembrot tak tahan untuk menerima sambaran hawa panas dan takut ada pukulan nyasar kepada mereka .Lala maupun bang Gembrot berkeringat mengucur deras saking serunya pertarungan itu kerudung Lala sudah robek robek ,bang Gembrot karena faktor umur lama lama mengendur serangannya .Lala bisa merasakannya dengan kesempatan terakhirnya secepat kilat Lala meninju dadanya bang Gembrot dan terjengkang dan rubuh dengan memuntahkan darah segar ,dadanya rasanya seperti ditonjok batu sebesar lumpang dengan kekuatan tinggi , badan besar itu terkapar Bendot gesit memburu dan  kepalanya disandarkan dipangkuan Bendot tangan kanannya bang Gembrot yang lainnya merubunginya .

Lala mukanya merah dan bajunya basah karena keringat yang bercucuran dan pertempuran yang memakan waktu sekitar 90 menit itu berhenti dengan sendirinya karena bang Gembrot terluka parah .Lala  berdiri dihadapan  bang Gembrot dengan mata memandang tajam .

" Iya... gw ngaku  ....kalah.... sama.... elu ...dan.... gw ...bersama.... anak buah... gw... jadi... anak buah... elu " bang Gembrot dengan susah payah bicara tersengal sengal karena menahan sakit kalau bukan dia mungkin sudah ko'it . Anak buah bang Gembrot diam tak berkutik mau bagai mana lagi ,bosnya aja kalah telak apalagi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun