Bu Yani berjalan menuju kelas 5 tetapi langkahnya terhenti karena ingat suaminya sebelum pergi ke kota meminta nomor rekening siapa saja untuk berjaga-jaga jika punya rizki bisa ditransfer uangnya sedangkan Bu Yani tidak memiliki rekening apapun hanya tahu rekening kepala sekolah yang dulu ia pergunakan untuk mengirim sejumlah uang belanja online kebutuhan sekolah, walaupun ia ragu karena suaminya tak pernah memberi khabar berita yang sepertinya buat makanpun susah.Â
Dengan hati yang diliputi keraguan Ia membalikkan badannya menuju arah Pak Budi yang sedang kebingungan akibat pesan sms yang masuk."Pak kepala, mohon maaf apakah pengirim sms banking tadi atas nama Dadang Hermawan?" Nanti saya lihat lagi ya Bu," Kata pak Budi. Setengah berteriak Pak Budi berkata," Benar Bu atas nama pengirimnya Dadang Hermawan menejer personalia PT Anugrah Kalbu, apakah suami Ibu?" Mendengar itu Bu Yani menjawab dengan suara lirih setengah tak percaya,"Ya Dadang Hermawan itu suami saya Pak ... Â tapi kok tertulis menejer personalia, ah jangan-jangan orang lain yang namanya sama dengan suami saya."Â
Baiklah Bu disini ada nomor telepon akan saya telpon langsung."Assalamu'alaikum wr wb ...selamat siang apakah ini dengan Pak Dadang Hermawan? Ya saya sendiri jawab yang ditepon."Apakah Bapak kenal dengan Bu Yani Asmarandani Guru SDN Harapan Jaya?" Ya, saya suaminya sengaja mentransfer uang ke rekening Bapak, karena itulah satu-satunya rekening yang diberikan istrinya dan untuk memberi kejutan kepada istrinya Ibu yani."
Ternyata suami Bu yani yang dulu guru honorer di sebuah SMK sekarang menjadi menejer personalia ketika bertemu dengan muridnya yang telah sukses memiliki beberapa perusahaan kemuadian mengangkat Pak Dadang Hermawan menjadi salah seorang menejer disalah satu perusahannya sebagai balas kebaikan kepada gurunya yang sabar mendidik dan membimbingnya ketika di SMK terkenal anak nakal menjadi anak yang baik.
Khabar tentang suaminya yang sudah menjadi orang sukses disampaikanlah ke Bu Yani. mendengar itu Bu Yani sujuk syukur dan air matanya mengucur derasnya, tapi bukan air mata kesedihan tapi air mata bahagia,"Terimakasih ya Allah, Engakau  menolong disaat hamba_Mu hampir putus asa akibat kehidupan yang berat ini. Ya Rabb semoga saya bisa mensyukuri setiap nikmat yang Engkau berikan, dan mendidik anak-anak saya menjadi ahli syurga...." Aamiin.
Tetap berprasangka baik pada Allah, Allah selalu ada untuk kita! ...