Mohon tunggu...
Endrita Agung
Endrita Agung Mohon Tunggu... Laki-laki

suami dengan dua orang anak

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Kebangkitan Seni Bantengan : Dari Stigma Negatif Menuju Gerakan Positif di Kampung Berseri Astra Bumiaji

7 Juli 2025   12:01 Diperbarui: 7 Juli 2025   17:08 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Atraksi kesenian Bantengan yang melibatkan penari Anak-anak (Foto : Dok. Pribadi)

Yang menarik, musik pengiring dalam Bantengan Bocil tidak hanya menggunakan gamelan tradisional, tetapi juga lagu-lagu nasional dan lagu pop masa kini. Inovasi ini membuktikan fleksibilitas Bantengan dalam beradaptasi dengan zaman tanpa kehilangan identitas kulturalnya. Dalam pertunjukan tradisional, tak pernah lepas juga dari sosok Macanan, yang dikisahkan sebagai musuh bebuyutan yang suka membuat kerusuhan dan menjadi bagian integral dari dramaturgi Bantengan.

Refleksi dan Catatan Perbaikan

Meski pertunjukan berlangsung meriah, beberapa hal masih memerlukan perbaikan. Keterbatasan arena yang membuat penonton berdesakan, masalah sampah yang belum terorganisir dengan baik, dan beberapa perilaku yang kurang mendukung visi positif acara masih menjadi catatan untuk perbaikan di masa mendatang.

Namun, hal-hal tersebut tidak mengurangi esensi positif dari gerakan Bantengan Bocil. Sebaliknya, ini menjadi pembelajaran berharga untuk terus memperbaiki kualitas acara serupa di masa depan.

sosok Macanan yang dikisahkan sebagai musuh bebuyutan Banteng-Banteng. Foto : Dok. Pribadi
sosok Macanan yang dikisahkan sebagai musuh bebuyutan Banteng-Banteng. Foto : Dok. Pribadi

Dampak Jangka Panjang: Menularkan Semangat Positif

Acara di Kampung Berseri Astra Bumiaji ini membuktikan bahwa satu langkah kecil di sebuah kampung dapat menularkan semangat besar bagi banyak orang. Bantengan Bocil bukan hanya tentang melestarikan tradisi, tetapi juga tentang menciptakan ruang aman bagi anak-anak untuk mengekspresikan budaya mereka.

Gerakan ini memberikan harapan bahwa tradisi tidak harus punah atau terjebak dalam stigma negatif. Dengan pendekatan yang tepat, inovasi yang bijak, dan komitmen untuk terus berdampak positif, kesenian tradisional dapat tetap hidup dan berkembang di era modern.

Pesan untuk Masa Depan

Pengalaman di Bumiaji mengajarkan bahwa pelestarian budaya bukan sekadar tentang mempertahankan bentuk, tetapi tentang menjaga jiwa dan nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya. Bantengan Bocil telah membuktikan bahwa tradisi dapat bertransformasi menjadi kekuatan positif yang menginspirasi generasi muda.

Ketika hari menjelang petang dan acara berakhir, yang tertinggal bukan hanya kenangan indah, tetapi juga semangat untuk terus "SATUKAN GERAK, TERUS BERDAMPAK". Semangat ini yang akan terus menularkan kebaikan dari satu kampung ke kampung lainnya, dari satu generasi ke generasi berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun