Mohon tunggu...
Yanyan Endian
Yanyan Endian Mohon Tunggu... Pengacara - sederhana, smart, jujur, profesional

Master Hukum konsen dengan korporasi, pertambangan, Konstitusi dan Pemerintahan. pernah menjadi dosen selama 18 tahun, aktif dalam berbagai kegiatan sosial politik dan profesional.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Quo Vadis Cianjur Kidul

15 Juli 2020   10:49 Diperbarui: 15 Juli 2020   10:56 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cianjur Kidul memasuki babak baru perjalannya. Wacana pemekaran yang sudah lama dihembuskan harus melewati masa kepemimpinan nasional yang cukup panjang. Tentu kelambatan ini bukan hal yang sederhana bahkan menjadi pertanyaan baru apakah setelah deklarasi persiapan pembentukan daerah otonom baru ini akan berjalan mulus?

Momentum politik bersejarah di hari Senin tanggal 13 Juli 2020 di jantung Kecamatan Sindangbarang tersebut seharusnya menjadi langkah awal konkret lahirnya satu daerah otonom Cianjur Kidul sebagaimana diinginkan warga Cianjur Kidul pada umumnya. 

Namun perlu diingat bahwa helatan ini adalah helatan politik yang setiap waktu akan mengalami adaptasi sesuai dinamika politik baik tingkat lokal maupun sekala nasional. Banyak kepentingan bermain dan berjualan dalam wacana Cianjur Kidul. Transaksi politik tidak mungkin bisa dihindari lagi. 

Perlu menjadi pertimbangan kelambatan pembentukkan Cianjur Kidul, sumber daya alam Cianjur Kidul adalah magnet kuat bagi Kota Cianjur Kota yang bergantung pada wilayah Puncak Cipanas dan Cianjur Kidul. Jadi jangan bangga dulu dengan deklarasi, paling tidak kerja nyata ke depan harus mendapat perhatian kritis dari segenap potensi dan komponen Cianjur Kidul. 

Jangan-jangan deklarasi ini hanya sebuah upaya menarik massa menjelang Pilkada Cianjur yang sebentar lagi akan digelar, dan selanjutnya Cianjur Kidul kembali menjadi wacana konsep saja.

Sekian lamanya Cianjur Kidul menempati lokus stigma tidak mengenakan, ada istilah negara beling, tegal santet, gudang TKW, anak leuweung, gawir, kampungan dan lain lain, meskipun sebagian kecil masyarakat Kota Cianjur mengakui istilah burudul menak ti kidul (berhamburan menak atau bangsawan berasal dari kidul) dan hanya dari kidul.

Cianjur Kidul tidak boleh sebatas komoditas politik saja, tetapi harus sejatinya lahir dan membesarkan Nusantara sebagaimana ramalan Jayabaya jauh sebelum dikenal nama Cianjur.
Selamat bekerja baraya kidul.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun