Mohon tunggu...
Endang Noor Rachmat
Endang Noor Rachmat Mohon Tunggu... Alumni Ma'hadiyah 1980-1990

Endang Noor Rachmat adalah alumni Ma'hadiyah angkatan 1980-1990.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

80 Tahun Perjalanan Drs KH Saeful Azhar dalam Membangun Al-Basyariyah

7 September 2020   12:55 Diperbarui: 7 September 2020   21:14 1865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rapat evaluasi Dewan Guru, tahun 1985

Pendidikan dan disiplin Buya, dari tindak-tanduk dan marahnya, menjadi modal saya untuk mendirikan pesantren di Kadungora Garut, dan karena saya alumni Ma'hadiyah, maka saya mendirikan pesantren salaf yang saya namai "Pondok Pesantren Asy-Syukuriyah" dan memiliki santri 350 orang serta majlis ta'lim. Alhamdulillah...

(Tatang Sam'un Al-Ghazy; alumni Ma'hadiyah generasi awal)

Prof. Chaerul Rochman:

Bismillahirahmanirrahim.

Ketokohan, Kelembutan serta dukungan ketauladan Buya,  (Drs. KH. Saeful Azhar) dan Umi Saja'ah sangat mempengaruhi perjuangan kehidupan semua santri termasuk saya. Mereka mempengaruhi pada semua tahapan kehidupan sampai saat ini. Seperti garpu tala yang memberikan resonansi kepada semua benda di sekitarnya. Bagai warna-warna cahaya makna yang memiliki spectrum yang sangat lebar, sehingga tak ada seorangpun yang luput dari berkas cahaya dengan panjang gelombang dan frekuensi yang penuh manfaat. Tahapan manfaat yang dirasakan adalah:

Tahap ketika dan menjelang keluar dari Pondok Pesanten Al-Basyariyah (1983-1988)

Saat itu, waktu dan tenaga dimanfaatkan untuk membekali diri dengan menyimak kitab, ritme kehidupan, mengajar Matematika dan Fisika  (IPA). Selain itu, Buya dan Ummi menugasi saya menjadi tim verifitasi  dan menghitung jumlah jam mengajar dan menentukan honor para guru Al-Basyariyah. Kadang-kadang mewakili Al-Basyariyah untuk mengikuti rapat-rapat di IGTK atau KKM, dll. (biasanya bersama Ust. Endang Noor Rachmat). 

Berkaitan dengan kuliah, skrispsi disusun full dilakukan selama di pondok hingga selesai menjadi sebuah hasil penelitian dan menjadi sebuah skripsi. Sehingga pada tahun 1987, luluslah kuliah di Prodi Pendidikan Fisika IKIP Bandung (sekarang UPI) dan memperoleh gelar sarjana Doktorandus (Drs). 

Aktivitas luar pun tetap dilakukan, yaitu dengan mengajar di beberapa sekolah seperti SMA BPI 1 pagi jalan Burangrang. Selain mengajar juga menjadi Wali Kelas di salah satu Kelas I sampai tahun 1988. Meskipun jarak rumah tidak lebih dari 2 km dari pondok, namun saya tetap berada di asrama pondok, meskipun tak pernah menetap di satu lokasi (berpindah-pindah dari Markaz ke LPK dan berpindah-pindah). 

Kejadian demi kegiatan yang dialami bersama Buya dan Ummi, tak pernah terlupakan. Satu kejadian yang dialami bersama Ust. Endang Noor Rachmat yaitu ketika direndam di kolam Markaz Cibaduyut mulai dari setelah shalat subuh sampai menjelang anak sekolah TK masuk kelas. Namun, di akhir kejadian Ummi memberikan roti dan kopi panas, alhasil (happy ending) juga.

Tahap sesaat melanjutkan bakti di luar Pondok: Tak diduga, awal tahun 1988 mendapat tugas mengajar di Sekolah Indonesia Bangkok, Thailand sebagai guru Fisika, Kimia, Matematika dan PAI. Dua hari sebelum terbang ke Bangkok (Jumat), saya baru meminta ijin Buya untuk melanjutkan kegiatan mengajar di Bangkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun