Oleh Endang Esterina Siahaan
Dinginnya mulai terasa hingga ke sekujur tubuh
membekukan darah yang tadinya mengalir deras
kini perlahan seperti ingin berhenti
Kakiku yang menjadi pondasi tubuh pun mulai gemetar
engkau melayangkan tamparan tepat di wajah malaikat surgaku
Apa yang bisa ku perbuat ?
aku hanya menangis
berhenti ! jangan sakiti ibuku
Aku !
anak yang kalian bawa bersama api yang membara
siap menghancurkan hatiku
dan kepercayaan ku
Aku tak berguna
saat kulihat dia menangis kesakitan
jatuh oleh tamparan mu
Dalam hatiku ada luka yang membekas
ada caci maki yang tak sanggup ku ucapkan
Engkau super hero ku
namun sekejap engkau menjadi iblis yang tak terkendali
yang mungkin tidak ingin ku ingat dalam hidupku.
Penang, Juni 2021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!