Mohon tunggu...
Yusril mahendra Adam
Yusril mahendra Adam Mohon Tunggu... Pramugara - Wirasuwasta

Berkarya tanpa merugikan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerpen] Bunga Pelangi di Gurun Pasir

4 Juni 2023   14:39 Diperbarui: 4 Juni 2023   15:06 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sumber Pexels

Suatu hari di gurun pasir yang tandus dan terpencil, hiduplah seorang guru bernama Tuan Surya. Tuan Surya adalah seorang guru yang penuh semangat dan berdedikasi tinggi untuk mendidik anak-anak di daerah itu, meskipun sulitnya kondisi di sekitarnya.

Di desa itu, anak-anak tinggal jauh dari pusat kota dan tidak memiliki akses yang mudah ke sekolah. Namun, Tuan Surya percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengubah masa depan mereka. Ia ingin memberikan harapan dan inspirasi kepada mereka.

Tuan Surya memulai perjalanan panjang dengan berjalan kaki setiap hari untuk sampai ke desa-desa yang tersebar di gurun pasir. Ia membawa buku, pena, dan semangat yang membara di dalam hatinya. Anak-anak di desa-desa itu sangat senang melihat kedatangan Tuan Surya. Mereka merasa terinspirasi oleh dedikasinya dan semangatnya yang tak pernah padam.

Meskipun hanya memiliki sedikit sumber daya, Tuan Surya berusaha dengan segala cara untuk membuat pembelajaran menarik bagi anak-anak. Ia menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitarnya untuk membuat alat peraga sederhana, seperti papan tulis dari potongan kayu dan kapur tulis dari tanah gurun. Ia menciptakan permainan pendidikan yang menyenangkan dan interaktif, sehingga anak-anak terlibat dengan antusias dalam proses belajar.

Suatu hari, saat sedang memberikan pelajaran tentang warna-warna, Tuan Surya bertanya kepada anak-anak, "Apakah kalian tahu apa itu pelangi?" Anak-anak menggelengkan kepala dengan polos. Mereka belum pernah melihat pelangi dalam hidup mereka.

Tuan Surya dengan penuh antusiasme menjelaskan tentang keindahan pelangi dan berjanji bahwa suatu hari mereka akan melihat pelangi dengan mata kepala sendiri. Anak-anak pun tertarik dan ingin tahu lebih banyak tentang pelangi.

Tuan Surya memutuskan untuk membuat pelangi buatan dengan menggunakan kertas berwarna-warni dan memasangnya di depan kelas. Anak-anak melihat dengan takjub saat pelangi buatan itu terbentang di hadapan mereka. Mereka berteriak kegirangan dan bertepuk tangan.

Dari hari itu, setiap kali anak-anak belajar, mereka selalu diingatkan akan pelangi dan keindahannya. Tuan Surya selalu mengatakan kepada mereka, "Seperti bunga pelangi yang indah di gurun pasir ini, kalian adalah harapan dan masa depan desa ini. Teruslah belajar, berjuang, dan menjadi bunga pelangi yang menerangi dunia ini."

Berita tentang Tuan Surya dan pelajaran menariknya dengan menggunakan bunga pelangi pun menyebar ke desa-desa tetangga. Para orang tua sangat terinspirasi oleh dedikasinya. Mereka mulai bekerja sama untuk mendirikan sekolah kecil di gurun pasir tersebut agar anak-anak mereka dapat belajar dengan lebih baik.

Bunga Pelangi di Gurun Pasir menjadi simbol harapan dan perubahan di daerah tersebut. Tuan Surya dan anak-anaknya terus berkarya dan menunjukkan bahwa dengan semangat dan ketekunan, segala hal yang tampak mustahil dapat terwujud.

Cerita ini mengajarkan nilai-nilai pendidikan, ketekunan, dan harapan. Ia menginspirasi pembaca untuk tetap berjuang dalam menghadapi kesulitan dan menjadikan pendidikan sebagai kunci untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun