Mohon tunggu...
Reca Ence AR
Reca Ence AR Mohon Tunggu... wiraswasta -

1964 Lahir di Sukabumi, Jawa Barat. Salam kompasiana ...salam bahagia dan tetap bersahaja\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Oleh-oleh dari Tanah Suci

12 Mei 2010   17:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:14 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

(Pesan dibalik Perjalanan)

.

“Ji…berikan sayaoleh-oleh dari tanah suci yang akan berguna di dunia dan akhirat” Tanyaku pada tetangga satu jamaah mesjid sebelah rumah yang memang pada waktu itu belum begitu lama berangkat menunaikan rukun islam yg ke 5, tepatnya tahun 2005.

Sengaja saya sempatkan waktu khusus untuk menanyakan hal ini saat masih hangat-hangatnya energi tanah Haram

“Apa ya…”jawabnya sedikit berfikir,

“Mungkin Hajimempunyai pengalaman-pengalaman spiritual yang bisa saya ambil hikmahnya” tambahku

“Ooooh…” sepertinya diamulai tertuju pada satu permasalahan .

Mulailah dia bercerita ….

“Ketika saya dan istri berada di tanah suci Mekah, kami banyak menyaksikanhal-hal yang sering diceritakan para jamaah pada umumnya, ada yang kehilangan sandal dalam sekejap, padahal beberapa detik ada disampingnya, ada suami terpisah dengan istrinya dalam waktu yang lumayan lama, ada yang mencari kamar tempat tinggalnya (Maktab) sudah seminggu keliling ga ketemu, padahal ketika kami melihatnya kamarnya itu sering dia lewati, dan banyak lagi yang lainnya …..itu cerita umum, mungkin boleh dikatakan ‘basi’.

“Tapi ada hal yang menarik dibalik kejadian tersebut, saya mengamatinya dengan segenap keingin tahuan”

“Apa tu Ji…”

“Setiap yang mengalami….katakanlah ‘Ujian’seperti tersebut diatas, lalu mereka menyadari inti permasalahan, lalu shalat 2 rakaat, dan Istigfar….mohon ampun kepada Allah, setelah itu apa yang terjadi….?

“Apa tu Ji…”

“Subhanallah ….’c l e a r ‘…….permasalahan terselesaikan, terbukanya jalan keluar dari kesulitan”

“Maksudnya Ji…” tanyaku kurang mengerti

“Ya… mereka terlepas dari kesulitannya, dan merekapun menemukan jalan keluarnya, yg kehilangan tiba-tiba menemukan kembali barang yg hilangnya atau ada penggantinya dengan yg lebih baik ”

“Koq bisa secepat dan semudahitu Ji….?

“Sayapun mempunyai pertanyaan yg sama seperti itu, setelah diamati ternyata setelah saya ngobrol-ngobrol dengan Ustadz pembimbing waktu itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya….: pertama , pengaruh energi Tanah Haram, kedua, pengakuan atas kesalahan-kesalahan atau boleh dikatakan dosa-dosa yang pernah kita lakukan ,disadari atau tanpa kita sadari, ketiga, mohon ampun kepada Allah atas semua dosa-dosa itu”

“Apakah kalau tiga unsur tersebut kita terapkan disini, hasilnya akan sama Ji ?”

“Bisa..”

“Maksudnya energi disini Ji ?”

“Energi disini adalah kekuatan positif dari lingkungan sekitarbaik dari tempat dan orang-orangnya yg meresonansi ke dalam diri kita sehingga hati dan jiwa kita terimbas oleh <a href="http://filsafat.kompasiana.com/2009/12/04/getaran-getaran-ayat-ayat-suci/" target="_blank" title="Ngobrol sama ustadz Kampung">Getaran-getaran </a> positif yang terpancar dari orang-orang yg selalu dzikir dan penuh keikhlasan, sehingga akan mempercepat penyadaran terhadap keadaan diri, bayangkanlah berjuta-juta orang yg sedang menunaikan ibadah Haji hatinya diliputidengan keikhlasan yg total, penuh dengan dzikir-dzikir, dan terlepas dari pikiran-pikiran yang mengarahkan kepada duniawi, juga pengaruh Masjidil Haram yang penuh dengan pusaran energi positif yg sudah berjalan sejak zaman Nabi Ibrahim As hingga kini, menjadikan hati kita lembut dan penuh ketengan”

“Nah kalau disini, caranya gimana Ji ?”

“Dekat-dekatlah dengan orang saleh, sering berkumpulah dengan mereka, niscaya kita akan terimbas oleh energi positifnya mereka, coba saja bapak rasakan ketika kita berdekatan dengan orang –orang saleh katakanlah seorang Ustadz atau Ulama, apa yg kita rasakan ?”

“Rasanya tenang dan adem Ji”

“Nah sekarang bandingkan jika kita bersama seorang buronan atau para pelaku maksiat… kita akan merasa tidak tenang dan kalau kita terimbas energinya bisa-bisa kita akan ikut dalam kemaksiatannya “

“Terus maksudnya yg kedua Ji…?

“Bila kita memperoleh suatu ujian, kesulitan atau musibah, biasanya kita banyak menyalahkan orang lain, jarang langsung koreksi kedalam diri kita sendiri, apa yg terjadi kini pada kita adalah hasil dari apa yg telah kita perbuat sebelumnya dan ini relepan dengan QS. Al-Zalzalah ayat 7 dan 8 bahwa sekecil apapun kebaikan dan keburukan yg kita lakukan pasti akan ada balasannya.”

“Terus hubungannya dengan mohon ampun ?”

“Ya kalau kita sudah mengakui sebuah kesalahan (dosa) secepatnya kita mohon ampun, bila yg berhubungan dengan Allah kita bisa langsung memohon padaNya, bila ada sangkut pautnya dengan manusia kalau kita mampu kita mohon maaf kepadanya, jika belum bisa kita akui kepada Allah bahwa itu suatu kekeliruan dan kesalahan dan kita menyesalinya”

“Jadi kesimpulannya Ji…?

“Bila kita mengalami kesulitan, atau musibah, atau apapun dalam bentuk ujian, cepatlah kita Istigfar, mohon ampun kepada Allah, akuilah semua itu karena kesalahan-kesalahan kita yang mungkin tanpa kita menyadarinya, bila memungkinkan ikutilah dengan shalat sunnat dua rakaat, Insya Allah….. Allah akan memberikan jalan keluar kepada kita dari kesulitan itu dan diberikan ketenangan dalam menghadapinya”

“Waduh oleh-oleh yang berharga sekali ni Ji, terimakasih sekali nih”

“Jangan lupa, ini hanya sebuah pandangan saya sendiridari sedikit ilmu yang ada, mungkin ada yang lebih mampu lagi untuk menterjemahkannya dengan jelas dan mudah dipahami apa yang pernah saya alami ini, jika ada kebenaran dan manfaat yg sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah, semata datangnya dari Allah, dan bila ada kesalahan dan arah yg salah itu dari kebodohan saya”

……..

Sayapun pergi pamit dengan segenggam ilmu yang sungguh luar biasa menurut saya.

Yaa Rabb ……… terimakasih Engkau telah menambahkan IlmuMu lewat hambaMu

Berikanlah kekuatan dan kesabaran serta petunjuk untuk mengamalkannya

Yaa Mujib ……..jadikanlah ibadah beliau Mabrur disisiMu

Amiiin …………

.

.

‘Rumah Sahaja’

EAR Ciputat Mei2010

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun