Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Iblis Ingin Pensiun

28 Juli 2021   09:32 Diperbarui: 28 Juli 2021   10:12 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Iblis (dok.viva.co.id)

Iblis resah gelisah. Ia berjalan mondar-mandir di Balairung istana bawah laut segitiga Bermuda. Setiap kali ia berjalan menimbulkan getaran hebat, yang menjadi gempa di permukaan bumi. 

"Yang mulia, makanan sudah siap sejak tadi. Ada darah dan daging manusia yang tuanku suka" koki setan mencoba menawarkan.

"Diam!!!  Aku sedang berpikir. Jangan ganggu aku!" Teriak Iblis sambil mengibaskan tangannya. Akibatnya, koki setan terlempar ke dinding. Ia pun lalu ngibrit ke dapur.

Bosan mondar-mandir, akhirnya iblis duduk di atas singgasana. Ia melamun dengan muram. Mata merahnya suram. Tanduk di kepalanya seakan menciut. 

"Bagaimana bisa," gumam iblis sendirian. "Kok Surat Al Baqarah sampai 291? Kapan ada tambahan?"

Iblis merasa kecolongan. Selama ini ia selalu mengirimkan setan mata-mata untuk mencuri dengar dari langit. Jika ada berita baru yang beredar di kalangan penghuni langit, sedikit banyak ia akan tahu.

Namun mengapa tetiba ada manusia yang menyebutkan sebuah ayat yang belum diketahuinya? Padahal Iblis adalah hafidz Alquran. Dia hafal seluruh isi Alquran. 

"Nabi Muhammad dulu tidak pernah bilang akan ada ayat tambahan di surat Al-Baqarah," kening iblis berkerut. "Bahkan malaikat Jibril tidak pernah turun lagi.

Iblis penasaran, darimana manusia tersebut mendapatkan ayat tambahan itu. Apalagi menurut laporan anak buahnya, manusia itu cuma perempuan yang tak pernah masuk pesantren. 

Apakah ada rencana Allah yang baru? Mungkinkah dia ketinggalan berita sehingga melewatkan rencana tersebut? Adakah Allah memerintahkan Jibril untuk turun diam-diam tanpa sepengetahuannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun