Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hentikan Kerusakan Hutan di Gunung Cycloop

19 Maret 2019   10:00 Diperbarui: 19 Maret 2019   10:10 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banjir Sentani (dok.antara)

Baru kali ini banjir bandang melanda Sentani, Papua. Peristiwa yang langsung meluluhlantakkan kehidupan di sana, dengan 77 korban jiwa dan lebih dari 4000 orang harus mengungsi.

Pertama mendengar berita itu, langsung timbul pertanyaan di kepala saya. Kerusakan alam apa yang selama ini dibiarkan? Sebab tak ada banjir tanpa kerusakan alam lingkungan.

Sebagai bukti, banjir di Sentani membawa lumpur yang teramat tebal. Lumpur atau tanah bisa terbawa air jika tidak ada penahannya yaitu pohon. Lalu di antara yang hanyut adalah batang batang pohon yang cukup panjang.

Hal itu diperkuat dengan cerita teman saya yang sudah pernah ke Papua. Ia melihat dari atas pesawat, ada gunung yang gundul karena hutannya dibabat. Geram saya mendengar cerita itu.

Ternyata kerusakan hutan di gunung Cycloop, yang tak jauh dari Sentani sudah berlangsung lama. Bupati Jayapura, Mathius Awaiouw mengakuinya pada jumpa pers kemarin.

Kerusakan alam yang terjadi karena adanya pembalakan liar, membangun pemukiman dan tambang tanpa izin. Padahal kawasan gunung Cycloop adalah cagar alam yang tak boleh dimasuki orang lain.

Menurut Mathius, ia telah berusaha memperingatkan penduduk agar tidak merambah cagar alam. Karena sudah ada perda yang berlaku untuk melindungi kawasan tersebut. 

Namun mengapa mereka tetap membandel dan terus merangsek hutan di gunung Cycloop. Mathius mengatakan bahwa pembalak dan penambang liar mengantongi surat izin yang diduga dikeluarkan oleh Pemda sebelumnya.

Sungguh miris, orang Papua dikenal susah untuk diberitahu. Kata orang Jawa 'sak karepe dewe'. Apalagi jika ada kelompok yang mengorganisir dari orang setempat.

Jika ada yang mencuci otak mereka bahwa bumi Papua adalah milik mereka sehingga bebas berbuat semaunya, maka seperti ini yang terjadi, bencana alam. Dan nantinya pemerintah pusat yang disalahkan.

Eksplorasi dan eksploitasi merajalela di gunung Cycloop. Hutan menjadi gundul, tidak ada pepohonan yang dapat menahan air hujan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun