Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mengenal Street Food di Istanbul

30 Januari 2019   15:22 Diperbarui: 30 Januari 2019   17:12 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kumpir, kentang panggang (dok.sabahdaily)

Apa enaknya makan jajanan kaki lima? Begitu banyak pedagang makanan bertebaran di tepian jalan. Kalau di Indonesia, ada yang pasang tenda dan ada yang tidak. Kebanyakan baru muncul setelah sore hari. Hanya jalan protokol yang bebas dari pedagang makanan kaki lima.

Street food atau makanan jalanan di Jakarta sangat banyak. Misalnya di kawasan Sabang, kalau sore hingga tengah malam penuh dengan aneka penjaja makanan yang akan memuaskan para pecinta kuliner. Ada jajanan ringan dan ada makanan berat, rata-rata maknyus rasanya.

Namun menikmati makanan jalan yang lezat baru sempurna jika di sekeliling kita adalah pemandangan yang menarik dan eksotik. Bayangkan jika kamu istirahat atau  mengakhiri perjalanan di suatu tempat  yang menyenangkan di bawah langit biru jernih  atau di tepi pantai.

Suasana yang berbeda ketika aroma gigitan lezat menghantam Anda di sudut jalan. Lantas, nafsu makan kamu tergugah karena berbagai aroma yang mengundang selera. Tetiba kamu ingin berhenti dan menikmati godaan kesenangan yang menyerbu indra penciuman.

Nah, begitu yang terjadi di Istanbul. Jalan raya yang paling dikenal para wisatawan adalah jalan Istiklal, dimana bertebaran hotel dari bintang lima hingga penginapan backpacker. Di sana juga berlimpah street food yang memanjakan mata dan lidah. 

Jalan Istiklal yg penuh wisawatan (dok.sinansokumoglu)
Jalan Istiklal yg penuh wisawatan (dok.sinansokumoglu)
Selain jalan Istiklal yang berdekatan dengan Taksim Square, street food juga berlimpah di area Blue Mosque dan Hagia Sophia. Selain itu juga di tepi laut atau pantai selat Marmara, sekitar pelabuhan Eminonu dan sekitar jembatan terkenal Bosphorus.

Makanan lokal adalah kesenangan yang tersaji dan mudah dijangkau di jalan-jalan di seluruh dunia. Mengapa street food sangat digemari? Karena enak, cepat dan cukup murah! Budaya makanan jalanan memiliki sejarah yang penuh warna, berasal dari Yunani kuno, Cina, dan seterusnya.

Sebenarnya, makanan  jalanan tak ubahnya seperti  adalah museum terbuka, yang mencerminkan sejarah unik, gaya hidup, nilai-nilai, dan kepercayaan di suatu tempat. Tak terkecuali di Istanbul, Turki. Makanan lokal merupakan masakan yang diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya.

Makanan makanan lokal  mengekspresikan identitas budaya, begitu juga para imigran yang  membawa selera dan teknik memasak yang terjaga dengan baik. Orang-orang membawa warisan budaya mereka dengan makanan dari tanah air mereka ke mana pun mereka pergi.

Sejarah Street Food

Orang Yunani kuno mengadaptasi tradisi Mesir untuk menggoreng ikan untuk dijual di jalan-jalan pelabuhan Alexandria. Tradisi ini menyebar ke seluruh dunia Romawi dan pada waktunya diperkaya dengan banyak variasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun