Kabur di Malam Pernikahan
Part 14
Aku membuang pandangan ke kiri, saat tertangkap basah sedang memerhatikan Alif.
"Kamu mau tidur ya, Tiara?" Sepertinya Alif menyindirku.
"Nggak, aku belum mengantuk." Aku mencebik.
Alif tersenyum sembari memegang kemudi. Dia  terdengar komat kamit, seperti melakukan jampi-jampi.
"Doa apaan itu?" tanyaku ketus.
"Hmm ... aku sedang menghitung. Kira-kira sampai hitungan ke berapa kamu tertidur di mobil lagi?"
"Sayangnya, aku tidak akan tidur. Aku ingin menikmati pemandangan Jakarta tanpa ada yang terlewati," jawabku sembari mengusap wajahku.
"Bagus kalau begitu." Alif menganggukan kepalanya berkali-kali.
Aku memandang gedung-gedung pencakar langit dengan takjub. Tidak terbayang, bagaimana perasaanku jika berada di atas rooftop gedung itu. Pasti aku begidig ngeri melihat ke bawah.