Mohon tunggu...
Mahendra
Mahendra Mohon Tunggu... Administrasi - Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sederhana

25 September 2019   17:28 Diperbarui: 25 September 2019   18:02 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Akidah Islam memang SEDERHANA: TIADA TUHAN SELAIN ALLAH. 

Akidah Islam memang SEDERHANA: MUHAMMAD UTUSAN ALLAH. 

Di luar akidah, hal menjadi SEDERHANA karena dikembalikan pada 'akar' kata dan maknawinya.

KIKIR, BOROS, ANGKUH, PAMER, IRI-DENGKI, IKUT-IKUTAN, GENGSI, KELIRU PAHAM dan yang sejenisnya, 

biasanya enggan berteman dekat dengan hal SEDERHANA. 

Bila ada tabrakan di antara mereka, 


maka KEMAAFAN dan SIKAP MENGALAH (dalam batasannya) yang menyelesaikannya di puncak konflik itu. 

Hal SEDERHANA ada di balik layar SOLUSI dan KEDAMAIAN. 

Dalam batasan itu, dia lah pahlawan rahasia, tersembunyi, dan bahagia atas SOLUSI dan KEDAMAIAN yang ia hadirkan.

KECUALI ada unsur adaptasi, tahapan, dan kontinu pengubahan kebiasaan, 

maka hal SEDERHANA hanya berubah WUJUD tapi tidak mengubah NIAT.

SEDERHANA itu fitrah. 

Indah itu fitrah. 

Tidak mempergilirkan antara lelah dan istirahat menyebabkan selalu lelah. 

Keduanya (SEDERHANA dan indah) berkompromi sehingga bukan ke ekstrim kiri, 

bukan pula ke ekstrim kanan. 

Keduanya berhimpun di tengah.

Bila indah melebur dalam SEDERHANA,

dan bila SEDERHANA menjadi SOLUSI dan KEDAMAIAN dengan KEMAAFAN dan SIKAP MENGALAHNYA (dalam batasannya), 

maka SEDERHANA menjadi profil di depan maupun di hati.

SEDERHANA itu kadang adalah ketenangan dan pembela ghaib-nya banyak. 

Sedangkan KIKIR, BOROS, ANGKUH, PAMER, IRI-DENGKI, IKUT-IKUTAN, GENGSI, KELIRU PAHAM dan yang sejenisnya adalah selalu lelah dan tanpa istirahat. 

Lelah dan lelah saja meskipun pembela real-nya banyak. 

Oleh karenanya, membuang semua sikap itu barulah muncul SEDERHANA.

SEDERHANA itu kadang tepat di tengah, 

bukan hanya bisa mendengarkan yang di atas, di bawah, di kiri maupun di kanan,

tapi juga bisa mendengar dalam arah radial bahkan sudut yang sangat banyak dalam volume bola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun