Mohon tunggu...
Elysa Pasupati
Elysa Pasupati Mohon Tunggu... Administrasi - Perempuan bekerja, seorang istri, dan ibu bagi 2 princess yang lucu2

Just want to share from heart....:)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angin, Rinai Hujan, Dandelion, dan Firasatku

18 Desember 2019   16:49 Diperbarui: 18 Desember 2019   16:58 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(foto berasal dari wallpaper.sc)

Menatap putik bunga dandelion

Berterbangan putik putih lembutnya 

Sesuatu yang sengaja ditiup lepas 

Untuk apa? Mengapa? Kata sang bayu

Supaya dia terbang bersama angin, dan rinai hujan

Untuk apa? Mengapa? Kata sang bayu

Supaya aku bisa menatapnya tanpa melihatnya

Ku pikir akan lebih indah jika savanna ini  dipenuhi bunga dandelion

Ku pikir kamu gak suka bunga Dandelion. Kata sang bayu

Ah...itu hanya persepsimu saja

Satu persatu kutiup lepas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun