Mohon tunggu...
Sarah P
Sarah P Mohon Tunggu... Administrasi - Tulisan yang berisi pendapat pribadi

FEUI Alumns

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Twit Provokatif, Bagaimana Kita Menyikapinya?

27 November 2018   02:04 Diperbarui: 27 November 2018   08:38 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru2 ini Veronica Koman (VK) kembali membuat twit provokatif. VK mengatakan bahwa Pak Wiranto telah diputuskan bersalah oleh PBB.

Bahkan ketika ada yang menanyakan kepastian informasinya tersebut, VK masih  mempertahankan pernyataannya bahwa PBB sudah menyatakan Pak Wiranto  bersalah.

 

Tangkap layar dari Twitter @Veronicakoman
Tangkap layar dari Twitter @Veronicakoman
Tangkap layar dari Twitter @Veronicakoman
Tangkap layar dari Twitter @Veronicakoman
Tangkap layar dari Twitter @Veronicakoman
Tangkap layar dari Twitter @Veronicakoman

Berselang lama kemudian, setelah beberapa jam, ada salah satu account yang memberikan counter terhadap twit provokatif VK tersebut. Yang mempertanyakan kemampuan VK yang sebagai orang hukum namun tidak paham beda dakwaan dengan vonis.

Tangkap layar dari utas di akun Twitter @Veronicakoman
Tangkap layar dari utas di akun Twitter @Veronicakoman
Tangkap layar dari utas di akun Twitter @Veronicakoman
Tangkap layar dari utas di akun Twitter @Veronicakoman

Setelah adanya counter tersebut, barulah VK menyatakan dia salah ingat bahwa sebenarnya PBB baru menyampaikan dakwaan pada Pak Wiranto.

Tangkap layar dari utas di akun Twitter @Veronicakoman
Tangkap layar dari utas di akun Twitter @Veronicakoman
Tangkap layar dari utas di akun Twitter @Veronicakoman
Tangkap layar dari utas di akun Twitter @Veronicakoman

Benarkah VK hanya salah ingat ?? Saya tidak percaya. 

Karena VK sebelumnya sudah posting link yang jelas-jelas menjelaskan bahwa  yang dikeluarkan oleh PBB adalah dakwaan, dan bukan vonis, namun VK  masih belum meralat pernyataannya.

 

Tangkap layar dari utas di akun Twitter @Veronicakoman
Tangkap layar dari utas di akun Twitter @Veronicakoman
Tangkap layar dari utas di akun Twitter @Veronicakoman
Tangkap layar dari utas di akun Twitter @Veronicakoman

Inilah pentingnya melakukan counter pada setiap hal yang kita lihat  sebagai bentuk provokasi dan menyebarkan informasi yang tidak benar. Agar tidak semakin banyak orang yang terprovokasi dan tertipu.

Tangkap layar dari utas di akun Twitter @Veronicakoman
Tangkap layar dari utas di akun Twitter @Veronicakoman
Tangkap layar dari utas di akun Twitter @Veronicakoman
Tangkap layar dari utas di akun Twitter @Veronicakoman
Tangkap layar dari utas di akun Twitter @Veronicakoman
Tangkap layar dari utas di akun Twitter @Veronicakoman

Sering sekali orang mengatakan: "Kalau ada yg menyebarkan hoax atau  twit provokasi, biarkan saja. Jangan kasih panggung pada orang-orang itu".

Padahal mendiamkan hal yang tidak benar adalah juga salah!! Terbukti ketika kita belum melakukan counter, twit provokatif tersebut sudah di-RT begitu banyak orang sehingga yang membaca dan mempercayai isi twit tersebut tentunya sudah cukup banyak.

Tangkap layar dari utas di akun Twitter @Veronicakoman
Tangkap layar dari utas di akun Twitter @Veronicakoman
Tangkap layar dari utas di akun Twitter @Veronicakoman
Tangkap layar dari utas di akun Twitter @Veronicakoman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun