Pasar Kliwon Tepas-Geneng: Pusat Ekonomi Lokal dan Pengembangan UMKM

Pasar selalu menjadi jembatan distribusi antara produsen ke konsumen. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia mempengaruhi gaya hidup masyarakat khususnya middle class- yang lebih memilih untuk belanja di pasar modern atau e-commerce ketimbang pasar tradisional karena kebanyakan kondisi pasar ritel modern yang lebih bersih dibandingkan pasar tradisional . Sehingga, masyarakat lebih memilih pasar ritel modern. Tak mau kalah saing dengan pasar modern, Pasar Kliwon di desa Tepas, kecamatan Geneng, persis sebelah rel kereta api Geneng, jenis pasar kaget yang hanya ada di hari weton Kliwon dan selalu menarik perhatian untuk dikunjungi, dengan jam operasi pukul 07:00 WIB- 12:00 WIB.

Dulunya pasar ini tidak seluas saat ini, hanya menjajakan barang yang tercampur menjadi satu akhirnya pembeli harus berdesakan. Pada tahun 2018 oleh Kepala Desa setempat, pasar ini di letakkan di pinggir jalan dengan selapang tanah, hingga perkembangannya sampai sekarang semakin ramai karena sudah dikenal oleh masyarakat luas bahkan luar Ngawi sekalipun. Para pedagang tidak hanya berasal dari daerah setempat, melainkan dari Magetan, Madiun dan daerah lainnya.  Pedagang di sini juga tidak dibebani biaya sewa lapak. Hanya saja dimintai biaya retribusi sejumlah Rp2000 untuk setiap lokasi berjualan.  

Istimewanya Pasar Kliwon adalah ragam produk yang ditawarkan mulai dari berbagai kebutuhan seperti Sandang, pangan, perabotan, aksesori, bibit tanaman, alat elektronik, hingga Loak barang bekas.

"Kebetulan anak-anak libur dan mengajak kesini, sekalian jalan-jalan," Kata Warto salah satu pengunjung pasar kliwon.

Kendati begitu, di penghujung tahun yang mana mendung dan gerimis tidak membuat pengunjung Pasar Kliwon menyusut. Terkadang jika musim panen tiba lapak pertanian ramai dikunjungi, berbeda jika menjelang Idulfitri para pedagang ramai menjajakan berbagai model pakaian dengan harga merakyat.

Dengan banyaknya pedagang lokal yang menjajakan dagangannya, Pasar Kliwon dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat terutama warga lokal dan menjadi lapangan kerja bagi banyak orang. Selain itu, diharapkan masyarakat lebih mencintai budaya lokal ketimbang dengan baju branded yang harganya puluhan juta.  

Oleh karena itu, Pasar Kliwon menjadi ruang bagi pelaku UMKM untuk memperkenalkan produk mereka. Hal ini menjadi sangat penting bagi mereka yang baru memulai usaha dan belum memiliki modal besar untuk membuka kios sendiri. Melalui ruang berinteraksi dan saling berbagi pengalaman, mereka-pelaku UMKM dapat belajar dari satu yang lain untuk menciptakan inovasi dan mengembangkan produk yang lebih atraktif bagi pembeli. Diharapkan lembaga pemerintah dan swasta memberikan mentorship untuk meningkatkan keterampilan dan kreativitas pelaku UMKM agar mereka dapat bersaing dengan pasar modern dan e-comerce saat ini.

Dengan demikian, Pasar Kliwon Tepas Geneng dapat berkontribusi terhadap laju pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan dan bukan menjadi ancaman jangka panjang bagi perekonomian Indonesia, tetapi menjadi ruang berkembangnya pelaku UMKM.