Mohon tunggu...
Elmi Safridati
Elmi Safridati Mohon Tunggu... Guru - Guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan menorehkan sesuatu di medsos menjadi salah satu kesibukan saat ini, walaupun masih dalam tahap belajar. Semoga semuanya bermanfaat. Terima kasih untuk Omjay dan semua guru yang telah mengajarkan ku, semoga ilmu yang sudah diajarkan, berbalas pahala. aamiin...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Amarah

25 September 2022   18:17 Diperbarui: 25 September 2022   18:19 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Amarah

Saat itu kau marah padaku

Lalu kau pergi menjauh dan menjauh

Aku terdiam tertunduk lesu diatas batu

Tiba-tiba turun hujan yang sangat deras

Aku diam di dalam hujan

Aku ingin membasahi hatiku yang layu

Tak ku sangka kau datang tergopoh-gopoh

Kau bawa daun pisang ditanganmu

Lalu kau atapkan daun itu dikepalamu

Tapi sayang sudah tiada artinya

Aku sudah basah

Aku sudah tiada lagi yang kering

Aku heran dengan sikapmu itu

Marahnya kau membuat jantungku mau putus

Seakan mau lepas tak kembali selamanya

Tapi dengan hujan saja kau cemas minta ampun

Seakan tak rela aku basah kuyup dideranya

Lalu kenapa kau selalu membuat marah

Selalu mencari masalah

Seakan tiada celah untuk bahagia

Marahmu itu menggetarkan

Menghamparkan jiwaku yang rapuh

Kau hanya membuat jiwaku layu terkulai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun