Mohon tunggu...
Elmira TrisnawatiArief
Elmira TrisnawatiArief Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Aktif Sebagai Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Body Shaming Penentu Standar Kesempurnaan di Media Sosial

30 Juni 2022   23:51 Diperbarui: 30 Juni 2022   23:52 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Body Shaming Penentu Standar Kesempurnaan di Media Sosial

Di zaman seperti sekarang ini, teknologi sangatlah berkembang pesat dan semakin mudah untuk memperoleh informasi secara cepat mengikuti perkembangannya.Media sosial adalah sebuah media daring yang digunakan para penggunanya bisa dengan mudah berinteraksi, berbagi di dunia virtual tanpa batasan ruang dan waktu.

Body Shaming Penentu Standar Kesempurnaan di Media SosiaL

Pesatnya perkembangan jejaring sosial media yang membawa trend baru pada masyarakat sebagai ajang untuk melakukan penindasan secara online, salah satunya adalah tindakan body shaming. Perlakuan body shaming termasuk dalam bullying secara verbal dengan mengkritik atau mengomentari badan seseorang. Efek dari perlakuan body shaming dapat berdampak pada pola pikir yang negatif pada seseorang yang akhirnya menimbulkan penilaian buruk kepada diri sendiri.

Dengan adanya kemajuan teknologi, Tindakan body shaming semakin rentan terjadi seolah-olah menjadi hal yang lazim dilakukan oleh para pengguna media sosial. Sejak pada tahun 2010, media sosial Instagram berbasis foto, gambar, dan video menjadi platform yang paling banyak digemari khalayak untuk saling mengomentari sesama penggunanya.Tindakan body shaming ini sering terjadi tidak hanya pada bagian tubuh, melainkan mencakup semua aspek termasuk warna kulit, bentuk muka, jenis rambut dan sebagainya.

Semua tindakan yang dilakukan pasti memiliki sebab dan akibat, salah satu faktor seseorang melakukan tindak body shaming adalah mereka berpikir bahwa adanya hak kebebasan dalam bermain media sosial tanpa sadar akan perasaan orang lain.

Sebagai contohnya, banyak sekali kasus cyberbullying seperti body shaming yang terjadi belakangan ini tidak hanya di Instagram saja, melainkan media sosial yang sering digunakan oleh para kaum milenial saat ini yaitu tiktok.

Tiktok adalah sebuah aplikasi rancangan China digunakan untuk membagikan segala macam video berdurasi pendek yang mengundang komentar serta suka dari followers maupun semua kalangan penonton. Terkadang para pengguna tiktok banyak yang menggunakan identitas atau nama palsu untuk mencari sasaran dan mempermalukannya melalui kolom komentar.

Tindakan ini tidak hanya terjadi pada masyarakat Indonesia saja tetapi juga orang Indonesia yang melakukan body shaming terhadap orang luar negeri, bahkan kepada orang yang belum pernah dikenal atau ditemui sekalipun. Korban dari perilaku body shaming ini banyak terjadi pada kaum wanita dibandingkan dengan kaum pria.

Masyarakat berasumsi bahwa menjadi cantik itu harus memiliki tipe tubuh langsing, putih, rambut lurus, dsb. Hal itulah yang menjadi alasan utama mengapa wanita muda mengalami kesulitan menerima dan merangkul kecantikan alami mereka. Ketika semua pandangan wanita di media sosial dituntut menjadi standar model, maka hal itu tidak dapat dicapai sehingga menyebabkan banyak wanita yang merasa rendah diri dan akhirnya mengubah cara mereka memandang tubuh mereka sendiri, sehingga mengalami kecemasan berlebihan, dan ketidakpuasan dengan tubuh mereka yang unik.

Kekhawtiran citra tubuh ini terus meningkat dikalangan wanita muda dengan perkembangan masyarakat karena teknologi, itu semua dapat diakhiri dengan lebih bijak menggunakan sosial media secara positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun