Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Alpukat dalam Pusaran Industri Pertanian dan Konflik Dunia

24 April 2021   11:42 Diperbarui: 28 April 2021   20:51 2267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepadankah kerugian akibat konflik dengan keuntungan yang diterima masyarakat? 

Bagi saya, ini yang harus dilihat dengan jeli dan bijak. Sepanjang masyarakat (bukan hanya pengusaha kaya pemilik kebun alpukat) mendapat keuntungan. 

Sistem bisa diperbaiki untuk mengurangi konflik, baik konflik lahan, terkait air, tenaga kerja, pemasaran dll, ya sepadanlah. Meski menuju ke sana dunia butuh waktu yang panjang. 

Kita tahulah dunia kartel dan bagaimana perjuangan negara berkembang di Amerika Latin untuk menghidupkan esksistensi diri dan marwah bagi masyarakat dan negaranya. Semoga kelak teratasi. Paling penting, semoga alpukat sebagai komoditi pertanian mampu mensejahterakan petaninya.

Begitulah. Sekali lagi, suka buah alpukat. Dimakan segar begitu saja enak. Kadang dibuat ek krim KW dengan mengaduknya dengan sedikit susu kental manis dan es batu, enak juga. 

Kalau jus alpukat jangan tanya, begitu populer di Indonesia. Sebagian teman-teman saya senang menambahkan alpukat pada salad sayuran dan salad buah mereka. Psttt, wong Plembang sedang gandrung menambahkan alpukat pada es kacang merah yang enak itu, muantap poll. 


Salam Kompasiana. Salam Kompal selalu. Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan.

10 Negara Besar Penghasil Alpukat

Kian Digemari Dunia, Alpukat Bikin Konflik Air di Latin Amerika
 

Sumber Foto: Dokumentasi FB Bamset
Sumber Foto: Dokumentasi FB Bamset

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun