Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perempuan yang Memetik Mawar, Simbol Pergulatan Batin Perempuan

14 Agustus 2018   16:35 Diperbarui: 14 Agustus 2018   19:23 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk saya sebut bagus menurut saya cerita harus mengalir, cerita perbab atau per kepingan harus kawin, istilah anak muda sekarang ngeblend dan ada plot yang menyatukan.  Haiyah, omong apa ini. Jelas ini karena kemampuan saya memahami terbatas. Ketika ada lembaga yang memberi pengahargaan sebagai Karya Terbaik, ini bukti bahwa novel ini memang bagus karena sudah ada pengakuan. Terakhir, Novel ini layak anda miliki dan anda baca.

Saya tutup tulisan ini dengan sedikit prolog Novel Perempuan Yang Memetik Mawar,

Dunia ini tidaklah nyata. Apa yang kita alami tidak dengan sesungguhnya kita alami. Semua yang ada di dunia ini, yang terlihat oleh mata, teraba oleh jemari, yang terpikir oleh akal, dan semua sedih bahagia yang kita rasakan, hanyalah sebatas mimpi. Maka jangan kau ratapi atau kau sesali jika saja kenyataan tak pernah berjalan sesuai keinginan.

Salam kompak selalu. Salam Kompal. Salam Kompasiana. Salam Nusantara. Salam Perempuan Yang Memetik Mawar.

Sumber:Kompal
Sumber:Kompal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun