Mohon tunggu...
Elis Solihati
Elis Solihati Mohon Tunggu... Dosen - Ibu Rumah Tangga

Lulusan Magister Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Book

Rich Dad Poor Dad #Bagian 7

12 Oktober 2022   15:00 Diperbarui: 12 Oktober 2022   15:02 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Pernah berpikir gak sih siapa orang kaya? siapa orang miskin? 

Gimaaana kita ngasih tahu ke anak-anak didik ktia tentang hal ini?  

buku ini memberikan jawaban!

Let's read it!

Perbedaan utama antara orang kaya dan Orang miskin adalah cara mereka mengatasi rasa takut.

Setelah orang belajar menjadi mulai keuangan mereka masih menghadapi rintangan untuk bebas secara keuangan ada 5 alasan utama Mengapa orang yang melek keuangan mungkin masih tidak bisa membangun kolom aset yang berlimpah yang bisa menghasilkan arus kas yang besar kelima alasan itu adalah rasa takut, sinisme, kemalasan, kebiasaan buruk, dan kesombongan.

1. Mengatasi rasa takut. Takut kehilangan uang dirasakan oleh banyak orang bahkan orang kaya sekalipun namun di sini masalahnya adalah bagaimana cara kita untuk mengatasi ketakutan tersebut. Ayah kaya selalu belajar dari kekalahan dan kegagalan. Kegagalan menginspirasi untuk menjadi seorang pemenang.

2. Mengatasi sinisme. Kita perlu ingat bahwa orang yang sinis Sebenarnya pengecut, kita semua mempunyai jiwa pengecut ketika rasa takut dan kekhawatiran menyelimuti pikiran kita.

Orang yang tidak menghasilkan uang karena mereka memilih untuk tidak kehilangan uang. Kita perlu ulat dan tidak mudah menyerah untuk mengendalikan sifat pengecut kita.

3. Mengatasi kemalasan. Ayah kaya meyakini kata-kata "saya tak mampu membelinya itu menutup otak kita" sedangkan kalimat "Bagaimana saya bisa membelinya?" membuka kemungkinan semangat dan impian.

4. Mengatasi kebiasaan buruk. Di sini yang harus dihindari adalah mengenai utang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun