Sejauh mata memandang
Tak ada setitik harapan
Tampak hanya hamparan kosong
Yang membuat hati ini bertanya
Apakah kaki ini harus terus melangkah?
Akankah langkah ini akan terarah untuk mencari titik temu?
Di saat hati ini bergejolak
Mengajak mata untuk terus memandang
Membiarkan akal menyatu dengan hati
Hingga terbenam dalam satu pikiran
Melangkahlah terus
Untuk menemukan suatu titik harapan
Karna darinya terarah satu hati untuk menggapainya.
Sertakan hati dalam tindakkan
Sertakan akal dalam perjuangan
Kumpulkan kekuatan untuk berjuang
Jadilah pendekar pendekar pejuang kehidupan
Karna dibalik kucuran keringat perjuangan
Ada nikmat yang di harmonisasikan dengan kedamaian
Yang dikristalkan menjadi permata yang indah
Yang tidak akan ada dalam sejagat alam ini
Karna pengukir takdirlah yang menggenggamnya dan memberinya.
Satukan hati dengan Sang pengukir takdir
Biarkan Dia mengukir indah kehidupan ini menjadi permata indah.
Surabaya, 01/10/2022
                Â
       Â