Mohon tunggu...
Elina A. Kharisma
Elina A. Kharisma Mohon Tunggu... Guru - Berbagi hal baik dengan menulis

Seorang kutu buku dan penikmat musik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wanita Hebat Masa Kini

11 April 2017   12:48 Diperbarui: 11 April 2017   21:00 1204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi wanita adalah hal istimewa karena Sang Pencipta menyatakan bahwa berdua lebih baik daripada sendiri.  Wanita bukanlah sosok yang lemah. Sebaliknya, dia adalah sosok yang cukup tangguh untuk menjadi partner yang sepadan untuk pria.

Wanita zaman ini bukan lagi wanita yang tenggelam dalam ketidaktahuan, lalu pasrah dengan pandangan publik terhadap wanita yang mengggema dari zaman penjajahan.  Wanita haruslah cerdas dan berwawasan luas. Membekali diri dengan pengetahuan yang benar agar tidak mudah diperdaya oleh berita yang beredar.

Wanita yang kekinian tidak melulu cetar membahana karena bergelimang harta tetapi menjadi sosok yang dipandang karena karyanya. Karena harta cuma sementara, bahkan bisa diperoleh dengan cara yang tidak semestinya. Wanita juga harus rajin, berenergi, dan selalu bersemangat mengerjakan yang menjadi bagiannya. Tidak perlu banyak berkata karena karyanya yang berbicara. Kata boleh terbatas, namun karyanya menginspirasi masyarakat luas. Dia juga akan peduli dengan kesehatan raganya karena itu mempengaruhi performa.

Kaum hawa di era ini harus menjadi sosok yang menyenangkan. Bukan menyenangkan semua orang dengan berkompromi melakukan hal-hal yang merendahkan diri. Bukan pula berarti menjadi pribadi yang menjadikan foya-foya sebagai hobi. Wanita yang menyenangkan akan selalu dirindukan karena dalam kehadirannya selalu ada energi positif yang orang-orang rasakan, termasuk membawa kedamaian.

Wanita yang hebat akan menjadi woman of her words,seseorang yang bisa dipegang kata-katanya dan bertanggung jawab atas yang dikatakannya. Kata-katanya mengandung kebenaran, bukan penuh ujaran kebencian atau yang menyulut permusuhan. Dia juga teguh pada pendirian.

Wanita yang luar biasa seharusnya merupakan seseorang yang hatinya hancur melihat kebobrokan di sekitarnya lalu tangannya terulur untuk meringankan beban orang-orang yang membutuhkan. Karena apalah arti tergerak, kalau tidak bergerak. Uluran tangannya bukan untuk pencitraan, tapi bentuk kasih yang diwujudnyatakan.

Wanita yang hebat tidak perlu mengatakan kepada dunia tentang kehebatannya, juga tidak membutuhkan pengakuan dari orang-orang di sekitarnya. Karena karakter mulia akan terpampang nyata melalui tutur katanya, pikirannya, dan perbuatannya.

Kini kecantikan bisa diusahakan dan disesuaikan selera asalkan punya harta. Namun apalah artinya penampilan yang menarik serta wajah yang cantik, jika tidak punya karakter dan hati yang baik. Ketika orang lain sibuk mengalihkan perhatian dunia dengan pesona raganya, wanita yang hebat mencuri perhatian dunia dengan karya. Bukan cuma untuk kepentingannya, tapi juga bermanfaat untuk sesama. 

Apapun bisa terjadi menimpa seorang wanita, namun dia tetap tahan terpa karena hatinya sudah melekat pada hati Sang Pencipta yang membuatnya tetap kuat. Meskipun hidup sukar, tapi dia tetap tegar.  Wanita yang rendah hati, menyadari kalau tidak bisa menghadapi hari-hari sendiri. Kepada Sang Maha Pengasih dia mengharapkan welas asih. Berdoa dan berusaha, menjadi bagian dari hidupnya.

Semoga di sekitar kita semakin banyak sosok wanita yang hebat yang menginspirasi lalu nantinya akan dikenang karena prestasi dan keindahan hati. Bukan karena sensasi yang menuai hujatan di sana-sini.

Selamat menyambut Hari Kartini!

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun