"Sudah hampir jam enam loh," imbuhnya sembari melihat jam yang melingkar di tangan kirinya.
"Hah? Masa sih?" aku melihat ke kanan dan ke kiri. Benar juga ternyata sudah petang dan hampir gelap. Aku tidak memperhatikan sekeliling karena keasikan membaca Al-Qur'an.
"Duh, gimana nih. Pasti Umi khawatir," kataku sambil memasukkan Al-Qur'an ke dalam ransel.
"Mari saya anter!" katanya menawarkan tumpangan.
"Hah? Nggak...nggak...," kataku mengelak.
"Loh kenapa? Nanti kamu kemagriban di sini," tukasnya.
"Bukan begitu. Nanti aku dimarahin Umi sama Abi," jelasku.
"In sya Allah kali ini tidak," potongnya.
"Wah, Ustaz nggak tahu sih mereka bagaimana."
Kulihat dia menuju motor dan menyalakannya.
"Ayo! Sepuluh menit lagi Magrib."