Mohon tunggu...
Elias Sumardi Dabur
Elias Sumardi Dabur Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profile Singkat

Konsultan hukum dan advokat. Founder Akuity Law Firm. Owner dan host kanal youtube.com/EliasDaburNote. Memperoleh pendidikan Bahasa Perancis dari UGM, dan Ilmu Hukum dari Univ. Suryadharma, Jakarta. Punya minat besar dlm menulis perihal politik, kisah inspiratif, pengembangan kepemimpinan, dan spiritual. Lama berkecimpung dlm organisasi kemahasiswaan intra dan ekstra kampus (Sekjen PP PMKRI 2005-2006). Pernah bekerja sbg Tenaga Ahli salah satu Anggota DPR dan Legal Officer PT. Griya Apsari Persada. Selain itu, sempat merintis usaha penulisan/penerbitan buku-buku: pengembangan diri, Kisah inspiratif/motivasional dan hubungan ketuhanan. Buku pertama yang diterbitkan atas nama sendiri; BE A LEADER. Investasikan Kepemimpinan Anda! Seiring perjalanan hidup, saya memberi nama atau julukan baru bagi diri saya; " SANG PEMBELA" untuk menunjukan diri sebagai pejuang keadilan dan kebebasan. Keterlibatan saya dalam gerakan politik, minat saya dalam mendorong, memotivasi semata-mata expresi kelimpahan cinta. Karena Saya tumbuh dan besar sebagai pribadi yang kelimpahan cinta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Romantisme Jokowi Iriana Riuhkan Jagad Twitter

3 Oktober 2018   15:03 Diperbarui: 3 Oktober 2018   15:59 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jagad twitter hari Kamis (27/9/2018) riuh dengan tagar #JokowiIrianaRomantis. Aksi spontan netizen ini merespon foto Kepala Negara Jokowi dan Ibu Negara Iriana yang sedang naik andong berdua di sela-sela kegiatan Jokowi di Jogjakarta. Tagar ini pun menjadi trending topic.

Integritas

Aksi spontanitas warganet ini boleh dikatakan apresiasi netizen terhadap Jokowi yang menunjukan kemesraan, keromantisan bersama pasangannya secara terbuka kepada publik, di sela jadwal kesibukan presiden yang sangat padat.

Mungkin ada juga di antara netizen yang berkmentar aksi itu lebay atau kepo sekali denagn kehidupan pribadi. Ada juga yang mungkin berpendapat bahwa pemimpin yang berselingkuh, suka mabuk, temperamental juga tetap dapat  memimpin organisasi dengan efektif. Mereka memandang bahwa satu hal tidak mempengaruhi hal yang lain.

Pandangan-pandangan tersebut sah-sah saja. Tetapi, menyoroti kehidupan pribadi pemimpin itu soal integritas. Jika seorang pria menipu istrinya dan anak-anaknya, dan dengan sengaja melanggar kepercayaan dari mereka yang mengasihinya, apa jamiman bagi organisasinya bahwa dia akan jujur dalam hubunganya dengan mereka? Orang yang terbukti tidak jujur dalam satu bagian kehidupan mereka juga sama mampunya untuk tidak jujur di bagian lain.

Sebuah survey yang dilakukan Warren Bennis dan Burt Nanus pada 60 CEO dari perusahaan besar yang berhasil; hampir semua CEO perusahaan besar yang sukses itu masih dalam ikatan pernikahan dengan pasangan mereka yang pertama. 

Studi yang dilakukan Burt Nanus tersebut menyimpulkan satu poin bahwa para pemimpin tersebut menghargai komitmen mereka, maupun bisnis mereka, dengan penuh integritas.

 Integritas pemimpin dalam studi-studi kepemimpinan terkini menjadi yang terpenting. Ahli kepemimpinan Max Depree mengatakan:"integritas dalam semua hal mendahului sifat-sifat yang lain. Menunjukan integritas secara terbuka itu penting sekali; para pengikut harus sepenuhnya diyakinkan akan integritas pemimpin mereka. Bagi para pemimpin yang mempunyai kehidupan yang selalu disorot orang banyak, persepsi menjadi kenyataan hidup."

Kouzes dan Posner, dalam penelitian ekstensif tentang pegawai di Amerika Serikat, menanyakan kepada banyak orang apa yang paling mereka hargai dan kagumi dari para pemimpin mereka. 

Selama bertahun-tahun, sifat yang selalu ada di urutan teratas adalah kejujuran. Henry dan Richard Blackaby mengadakan survey informal untuk buku yang mereka tulis Spiritual Leadership, menanyakan kepada CEO dari berbagai perusahaan besar apa yang mereka cari dari calon pegawai mereka. Hampir semuanya menyebut integritas sebagai kualifikasi pertama.

Kenyataan bahwa integritas diinginkan baik oleh pegawai maupun pimpinan tentunya tidak perlu mengherankan. Kepemimpinan itu pada dasarnya didasari oleh kepercayaan. Karena orang banyak memilih untuk mengikuti pemimpin yang mereka percayai, rasa kepercayaan mereka tentu punya dasar. Dasar itu adalah kejujuran atau integritas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun