Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cersil (4): Sang Pemburu

22 Januari 2023   08:26 Diperbarui: 24 Januari 2023   11:40 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: deviantart.com

Di bawah temaram lampu templok Ni Ayu mengompres kening Nyai Fatimah dengan kain basah. Sesekali jemarinya menyentuh kain basah itu dan mencelupkannya kembali ke dalam air sekiranya kain dirasa mulai hangat dan mengering.

Sementara Busu alias Pendekar Kulkas Dua Pintu, berdiri mengawasi tak jauh dari sisi ranjang. Pandangannya sayu tertuju pada tubuh Nyai Fatimah yang terbujur diam. Yang sepintas lalu bagai orang sedang tidur.

Dalam hati Busu sama cemasnya dengan Maha Guru Ayah dan Ni Ayu. Ia tahu bagaimana dahsyatnya racun Kalamenjing jika sudah merasuk ke dalam tubuh seseorang. Racun itu akan membuat saraf-saraf menjadi lumpuh.

"Ni! Jaga Nyai Fatimah baik-baik!" Ditepuknya pundak Ni Ayu perlahan sebelum tubuhnya melesat meninggalkan padepokan. Malam itu ia nekat menembus kegelapan malam. 

Ya. Sang pendekar yang pendiam itu ingin mencari pertolongan dengan caranya sendiri.

***
Segala kehidupan berawal dari timur


Hutan Garangan

Malam tergelincir semakin jauh. Busu telah melintasi perbatasan sisi timur Hutan Garangan.

Di sebuah tanjakan langkahnya terhenti. Matanya tajam menyapu sekeliling. Otaknya fokus pada satu titik. Yakni gubuk tua yang ditinggali seseorang yang ingin ditemuinya.

Sesaat ia menghela napas lega. Ia merasakan kakinya yang tak beralas sudah menginjak tanah berpasir hitam yang lembap dan dingin. Tanah yang beberapa tahun silam pernah akrab menemaninya berlatih ilmu kanuragan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun