Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Hati-hati Menertawakan Puisi Kompasianer Ini, Bisa Kualat!

7 Januari 2023   06:42 Diperbarui: 7 Januari 2023   09:20 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pun mengubah pose Balasana menjadi Padmasana.

"Begini. Mulanya ada beberapa frasa muncul di benak saya. Yakni; bibir sumur, sudut sumur, dan lubang sumur. Akhirnya pilihan jatuh pada frasa lubang sumur."

"Kenapa mesti lubang sumur? Itu tidak logis, tau! Kenapa tidak...ah, embuhlah!"

"Oh, itu. Frasa lubang sumur sekadar untuk penegasan betapa bersungguh-sungguhnya tokoh si aku mencari keberadaan Lelaki Berbahaya. Ia sampai harus melongokkan kepala ke lubang sumur. Kalau menggunakan kata 'sumur' saja, belum tentu ia mendekati objek, bukan?"

"Waduh! Semakin bingung aku."

"Ya, wis. Kalau sampean bingung, ikut saja tertawa bareng-bareng Profesor Felix dkk. Cos tertawa itu sehat. Bisa bikin awet muda. Bisa menghilangkan encok dan rheumatik juga. Cuma ya itu, nganu..."

Saya terdiam sejenak. Memejamkan mata dan menarik napas dalam-dalam.

"Cuma kenapa?"

"Hati-hati menertawakan puisi seseorang. Terutama seseorang yang berstatus jomlo akut seperti saya. Bisa kualat!"

Jledddeeer!!!

Di luar, petir tiba-tiba menyambar membelah langit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun