Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lelaki yang Ingin Pulang

30 April 2022   07:14 Diperbarui: 30 April 2022   08:55 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Azan Magrib membuat keduanya berjalan beriringan. Menuju masjid yang terletak tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

***
Ubin masjid yang dingin membuat bibir Diman mengulum senyum. 

Ya, masjid selalu mengingatkannya pada sosok ayahnya yang dulu bertugas sebagai marbot. Sosok lelaki lugu namun tegas dalam mendidik anak.

Sayangnya Diman type anak yang mbalelo. Ia merasa didikan ayahnya terlalu keras. Itulah sebab ketika lulus SMK dan tahu hendak dititipkan ke pondok pesantren milik teman dekat ayahnya, ia memilih kabur ke Jakarta.

Diman pergi meninggalkan kota kelahiran tanpa pamit. Bahkan kepada ibu dan Sukesi yang teramat sangat menyayanginya.

Diman menghilang begitu saja. Ia berangkat pagi-pagi sekali sebelum waktu Subuh. Ketika orang-orang rumah masih tertidur lelap.

Ke Jakarta hanya berbekal nekat. Setelah lontang lantung beberapa hari di jalanan, ia bertemu dengan Azis.

Azis seorang perantau juga. Ia sudah puluhan tahun menetap di ibukota.  Azis tinggal di gubuk liar di sekitar bantaran sungai. Di sanalah Diman akhirnya ikut menampung hidup.

Diman baru menyadari, betapa sulit hidup di kota besar. Apalagi ia tidak memiliki bekal keterampilan apa-apa. Untunglah Diman bersedia mengajarinya banyak hal. Termasuk menjadi pemulung dan pengamen badut.

Suara muazin menyerukan iqomah membuat Diman gegas berwudhu dan memasuki aula masjid. Ia memilih berdiri di sebelah Azis, di barisan paling belakang.

***
"Man, ada program mudik gratis. Kamu sudah kudaftarkan. Besok pagi-pagi sekali bus mudik gratis itu akan berangkat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun