Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Biarkan Rindu Tumpah dan Mengalir Semestinya

18 November 2021   04:47 Diperbarui: 18 November 2021   05:31 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by unsplaah.com

Pagi ini, sajak-sajak sepi sengaja kautadahkan di bawah cucuran atap pertengahan bulan November. Untuk apa?

Untuk menampung rindu, katamu.

Mengapa tak kaubiarkan rindu tumpah dan mengalir semestinya saja? Bukankah sudah kuberitahu kepadamu jikalau rindu itu mampu;

Membasahi jiwa-jiwa kering nan kerontang
Menuntun kelana yang lupa arah jalan menuju pulang
Menghidupkan lagi sepenggal hati yang mengaku mati suri

Jadi, tinggalkan saja sajak-sajak sepi di pelataran gigil pagi. Masuk saja ke beranda rumah cinta kita. Bawa serta rindumu yang sekian lama terpenjara.

Baringkan ia. Rindumu itu. Di atas dadaku yang rekah dipenuhi aroma wangi bunga sepatu.

***
Malang, 18 November 2021
Lilik Fatimah Azzahra

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun