Maha dahsyat cinta. Bagi yang sedang dimabuk asmara. Apa yang dilihat dan dirasa tampak menawan tiada bercela.Â
Kopi tanpa gula? Terasa manis di ujung lidah.Â
Maha dahsyat cinta. Bagi para pemuja dan penghamba cinta. Diri mendadak menjelma menjadi pujangga tingkat dewa. Diksi-diksi indah berhamburan di kepala. Selayak jamur yang tumbuh di awal musim angin tenggara.
Sarang laba-laba tersangkut di kepala? Terlihat bagai mahkota putri raja.
Sungguh, maha dahsyat cinta. Yang mengilhami segala karya cipta. Cinta. Terpajang mewah pada dinding-dinding hati. Menampilkan seni berestetika kelas tinggi.
Tapi, kala cinta kehabisan energinya. Sang mendadak pujangga limbung kehilangan arah. Segala indah pupuslah sudah. Yang tertinggal hanya resah berkolaborasi dengan gundah gulana.
Kopi tanpa gula? Pahit! Bak menggigit sebiji buah maja. Sarang laba-laba di kepala? Semprotkan saja obat anti serangga!
--------
Maha dahsyat cinta. Dengan segala kesilapannya. Jika benar-benar ia muspra, dengan apa engkau akan kembali mewujudkannya?
***
Malang, 14 Februari 2019
Lilik Fatimah Azzahra