Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Transformasi Diri

18 Januari 2019   03:33 Diperbarui: 18 Januari 2019   04:04 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: picmonkey.com

Bisa jadi dulu kita ini adalah sebiji buah maja. Yang menyaru menjadi sebutir buah kurma. Hingga seorang kembara datang. Meretas maja dalam satu gigitan. Pahit! Maja di ujung lidah diludahkan.

Begitulah manusia. Kadang lebih mengandalkan indera paningalnya. Ketimbang menggunakan ketajaman mata batinnya.

Bisa jadi dulu kita ini adalah sepasang sepatu. Yang tertinggal di teras depan sebuah surau. Satu sisi sepatu terbawa oleh angin. Satu sisi yang lain dibiarkan meringkuk tertelan dingin.

Begitulah manusia. Kadang lupa bagaimana seharusnya memperlakukan hamba. Yang sekian lama mengabdi demi mendermakan cinta.

Bisa jadi dulu kita ini adalah sepotong hati. Yang berebut ingin saling merajai. Mengalah? Tak ada yang sudi! Ego pun bicara. Lebih baik membelah diri. Lalu memutuskan menjauh pergi.

Kini di sebayang senja yang menua. Di mana jiwa raga mulai dipeluk renta. Tetiba terlintas dalam pikiran. Betapa sesungguhnya kita masih saling merindukan.

***

Malang, 18 Januari 2019

Lilik Fatimah Azzahra

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun