Â
Kita menjejali waktu dengan begitu banyak riuh.Â
Jadi bagaimana? Kamar ini sudah terlalu sesak untuk kita. Kemarin kau terpaksa pindah tidur di lantai bawah. Sementara aku di atas ranjang, sendirian, ditemani perasaan gelisah.
Lihatlah! Lemari di pojok ruangan isinya tumpah ruah. Baju-baju dalam berserakan. Jadi siapa yang mesti membereskan? Aku tak lagi sigap. Sementara kau sendiri juga terlihat mulai kehilangan tanggap.
Sudah kau coba buka jendela? Mungkin semilir angin bisa mengurai udara. Menyejukkan kepala dan hati kita yang dilanda gerah.
Kamar ini, ia yang salah! Ruangannya terlalu sempit. Membuat jiwa kita mengerdil dan terhimpit.
Jadi bagaimana? Apa sebaiknya kita robohkan saja?
Jangan! Ini kamar kenangan. Kita yang mesti introspeksi diri. Melapangkan hati. Lalu menarik napas dalam-dalam. Jika sudah. Mendekatlah! Tidurlah di sini, di sisiku. Dekap aku.
Dalam dekap, kamar sempit dan pengap. Tetiba terasa lapang dan begitu hangat.Â
***
Malang, 14 Desember 2018
Lilik Fatimah Azzahra