Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Kamar Kita

14 Desember 2018   15:37 Diperbarui: 15 Desember 2018   01:16 1196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:bruinformer.com

 

Kita menjejali waktu dengan begitu banyak riuh. 

Jadi bagaimana? Kamar ini sudah terlalu sesak untuk kita. Kemarin kau terpaksa pindah tidur di lantai bawah. Sementara aku di atas ranjang, sendirian, ditemani perasaan gelisah.

Lihatlah! Lemari di pojok ruangan isinya tumpah ruah. Baju-baju dalam berserakan. Jadi siapa yang mesti membereskan? Aku tak lagi sigap. Sementara kau sendiri juga terlihat mulai kehilangan tanggap.

Sudah kau coba buka jendela? Mungkin semilir angin bisa mengurai udara. Menyejukkan kepala dan hati kita yang dilanda gerah.

Kamar ini, ia yang salah! Ruangannya terlalu sempit. Membuat jiwa kita mengerdil dan terhimpit.

Jadi bagaimana? Apa sebaiknya kita robohkan saja?

Jangan! Ini kamar kenangan. Kita yang mesti introspeksi diri. Melapangkan hati. Lalu menarik napas dalam-dalam. Jika sudah. Mendekatlah! Tidurlah di sini, di sisiku. Dekap aku.

Dalam dekap, kamar sempit dan pengap. Tetiba terasa lapang dan begitu hangat. 

***

Malang, 14 Desember 2018

Lilik Fatimah Azzahra

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun