"Pada akhir hidupnya, ia mati oleh setetes darah seorang bocah laki-laki. Oh, Miss.Liz! Kupikir bocah itu adalah Bryan!" Renata berseru girang. Aku sampai terkejut dibuatnya.
"Lalu apa yang harus kita lakukan?" aku menelengkan kepala sedikit ke arah samping.
"Tidak ada, Miss.Liz. Bryan akan menyelesaikan semuanya dengan baik," Renata membuka matanya sedikit.
Aku terdiam.
Benarkah tidak ada yang bisa dilakukan untuk menolong Bryan? Bagaimana jika anak itu mengalami celaka, tertangkap oleh Lady Bathory misalnya?
Dan kekhawatiranku benar-benar menjadi kenyataan.
Kudengar Bryan berteriak melolong-lolong.
"Mis.Liz! Renata! Tolong! Tubuh gadis yang telah mati itu bergerak-gerak! Ia hidup lagi!"
***
Keringat dingin membasahi keningku. Demikian juga dengan Renata.
"Renata, kau bisa melihat sesuatu?" aku menatap Renata sekali lagi.