Lelakiku...kumohon, jatuh cinta-lah hanya padaku. Jangan pernah jatuh cinta pada kupu-kupu bersayap beludru yang berayun ragu di pucuk tiara bunga-bunga perdu--- atau pada secangkir kopi yang harumnya menguar menari-nari di sepanjang lingkar selasar pagi.
***
Lelakiku...yang pada ulas senyummu kerap kulukis gradasi warna pelangi, kupinta---jangan berikan hatimu pada sekawanan belibis yang terbang mengudara tak tentu arah---juga pada ombak samudera yang tiada memiliki ketetapan hati, yang sebentar datang sebentar pergi. Sebentar menghampir sebentar jauh menyingkir. Menetaplah saja di sini, di ceruk terdalam sanubariku, bersemayamlah di sebalik gunduk belahan dadaku.
***
Lelakiku...yang pada tawamu tiada putus kurangkai harap dan puja-puji---jangan ulurkan jemari tuk menyeka bulir bening selain yang mengalir dari mata ini. Mata yang berjuta waktu lalu tlah sembunyikan luka---dari luka yang paling luka. Mata yang kaubilang sebagai induk semang dari tempias anak-anak hujan pembawa rindu dan kenangan.
Duhai lelakiku...tetaplah seperti itu, tetaplah menjadi lelaki terkasih seperti yang kuhendak dan kumau-mau.
***
Malang,21 Nopember 2017
Lilik Fatimah Azzahra