Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bidadari Hati

26 Januari 2020   08:34 Diperbarui: 26 Januari 2020   08:55 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lelaki itu memberikan uang sepuluh ribu dan meminta kami untuk segera pergi. Kami pun pergi meninggalkan toko itu dengan penuh tanda tanya.

Setibanya di rumah aku bercerita pada ibu tentang kejadian tadi. Ibu bertanya tentang nama toko itu, dan air matanya meluncur setelah aku menyebutkan nama tokonya.

"Besok-besok jangan ke sana lagi ya, Nak!"

"Kenapa, Bu?"

"Pokoknya jangan!"

"Apakah itu ayah?"

"Ya, dia ayahmu dengan selingkuhannya. Ibu telah mengira ini akan terjadi, tapi ibu takut jika kamu bertemu dengan lelaki itu, sifat buruknya akan menurun padamu. Ibu gak mau itu" Dengan nada geram yang disela isakan.

Kemudian ibu menceritakan semuanya, semua tentang keburukan ayah. Hingga semakin tahu tentang ayah, hatiku semakin terasa sesak dan sakit. Aku tak tahu sehancur apa hati ibu ketika ayah mengkhianatinya. Namun, aku merasakan ada luka mendalam di sudut hatinya.

Mulai saat ini, kuputuskan untuk menghapus semua gumpalan awan hitam itu di kepala dan lebih berfokus pada kebahagian ibu. Ya, aku akan lebih giat lagi belajar demi membahagiakan ibu, satu-satunya bidadari di hatiku.

Januari 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun