Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Masihkah Jokowi Jadi "Boneka" Megawati?

13 Oktober 2019   20:06 Diperbarui: 13 Oktober 2019   20:22 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejatinya, pemilihan kabinet kementrian adalah ranah prerogratif Jokowi. Namun, sepertinya masih tersandera oleh Megawati. Lagi-lagi, tersanderanya Jokowi ini tak lepas dari jasa-jasa yang telah dilakukan Megawati untuk Jokowi. Tak heran, kalau masih ada keputusan-keputusan besar, seperti halnya pemilihan calon menteri masih melibatkan campur tangan Megawati.

Dilansir CNN Indonesia, pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedillah Badrun, menyebutkan, Jokowi masih tersandera politiknya oleh Megawati.  Salah satu indikasinya adalah, masih setengah hatinya Jokowi menerima Partai Demokrat bergabung dalam koalisi pemerintahan Jokowi. Karena, betapapun diterima atau tidaknya Demokrat membutuhkan pintu izin dari Megawati.

"Kalau saya melihat pak Jokowi masih setengah hati menerima Demokrat. Karena betapa pun pak Jokowi adalah petugas partai dalam kacamata PDIP. Jadi pak Jokowi mesti komunikasi dengan bu Megawati," kata Ubedillah.

Namun, sikap berbeda ditunjukan Jokowi pada partai Gerindra. Meski partai berlambang kepala burung Garuda ini merupakan rival utama Jokowi pada Pilpres lalu, tapi tidak tampak keraguan dari Jokowi untuk menerima Gerindra masuk dalam jajaran pemerintahannya. 

Ini tak lepas dari hubungan bsik yang terjalin antara Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra dengan Megawati. Hal ini jelas berbading terbalik dengan hubungan antara Megawati dengan SBY yang pernah ada sejarah kurang baik diantara keduanya.

Dari kedua contoh kasuh ini, tak bisa dinafikan, kalau memang pengaruh Megawati terhadap Jokowi masih sangat besar. Ini tentunya kalau dibiarkan terus tidak akan baik bagi kelangsungan pemerintahan Jokowi kedepannya. 

Tribunnews.com
Tribunnews.com
Bagaimanapun, keputusan-keputusan yang harus diambil Jokowi adalah keputusan-keputusan populis yang berorietasi bagi kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan Megawati dan PDIP-nya atau partai pengusung lainnya.Mampukah Jokowi memutus mata rantai kepentingan Megawati dan partainya?....Hanya waktu yang akan bisa menjawab. Wassallam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun