Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Malam, Izinkan Aku Tertidur!

11 Oktober 2019   22:16 Diperbarui: 11 Oktober 2019   22:21 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wahai malam, kuucapkan selamat datang kembali
Kerlip bintang masih hiasi pekat langitmu bagai jelaga
Sedangkan sang rembulan enggan pamerkan seluruh sinarnya
Karena sang dewi masih duduk di pembaringan ujung langit

Wahai malam, dengarkan kesahku, bukalah telingamu lebar-lebar
Bahwa tadi ketika senja pergi ditelan olehmu
Aku sedikit terusik dengan dengungan para anak negeri yang kurang beradab
Mengoyak jiwa, mendobrak akal sehat dan menyesatkan alam fikiran

Wahai malam, dalam haribamu kuingin rehat sejenak
Hati dan tubuh ini sudah terlalu penat dengan segala kepalsuan
Netraku telah terlalu berat tuk menatap segala drama
Mulutku kelu tak mampu lagi berdebat dengan sebongkah hati penuh nista

Wahai malam, izinkan aku tertidur, agar segala masalahku hancur lebur menjadi abu
Biarkan aku terlelap nyenyak dalam pangkuanmu di saat mimpi indah temani dengkurku
Ya hanya dengkur, bukan dengung yang menyesatkan anak seisi negeri
Tak usahlah kau risau, tak perlu kau memantau, karena tidurku damai..karena tidurku tak mengandung iri dengki...

Sumedang, 11 Oktober 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun