Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jejak Rindu

16 September 2019   07:43 Diperbarui: 16 September 2019   07:58 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada rentang masa, kutitipkan pesan indah tentang rindu. Ya, rindu pada engkau, dihimpit waktu yang tak pernah memihakku. Dalam jejak-jejak langkah kita dulu, dirimu terus bergelayut dalam pikiran. Memeluk erat pada benak yang terus terjebak wujud dirimu.

Senja sudah menampakan wujudnya, jingga di cakrawala tampak ramah. Menyapa semesta alam. Tapi, kapankah engkau mengikuti jejak senja, atau mungkin ingatanmu telah lupa didekap jemu. Ah, entahlah..aku di sini masih enggan beranjak pada jejak kenangan kita dulu.

Perlahan, senja kembali ke  haribaan, dipeluk sang dewi malam. Kerlip bintang ditemani sinar rembulan yang masih tersipu malu. Namun, jejak kenangan bersamamu masih enggan pergi dari kedua sisi otakku. Mungkinkah, jejak kenangan ini menjadi abadi?...hingga rindu terus usik gelisah diri.

Rindu, satu-satunya rasa yang setia menemani hati untuk selalu dekat dengan dirimu. Rindu, satu-satunya rasa yang terus mengajaku telusuri jejak kenangan indah bersamamu. Dan, engkau satu-satunya wujud yang selalu merangkul jejak kenangan menjadi rindu...

Sumedang, 15 September 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun